Terkait Pembunuhan Karakter Siswa SMA diBojonegoro, KPAI : Itu Tindakan Yang Tidak Dibenarkan

oleh
iklan

Bojonegoro – Setelah adanya pengakuan dari salah seorang wali murid disalah satu Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) Kabupaten Bojonegoro terkait pembunuhan karakter dengan menagih uang pungutan pada anak didiknya didepan teman-temannya juga turut membuat Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) angkat bicara.

Dalam keterangannya saat dikonfirmasi awak media, Selasa (23/4/2024) melalui saluran aplikasi berbayar WhatsApp Aris Adi Leksono Komisioner KPAI menyampaikan bahwa apa yang dilakukan oknum guru tersebut tidak bisa dibenarkan lantaran dapat merendahkan martabat anak yang bisa berdampak pada trauma psikis.

“Saya kira itu tindakan yang tidak dibenarkan bisa merendahkan martabat anak itu di hadapan peserta didik yang lainnya tentu akan berpengaruh secara psikis kepada anak sehingga nanti motivasi belajar yang menurun dia menjadi malu untuk datang ke sekolah ya dan dampak-dampak yang lain,”ungkapnya melalui voice note.

Pihaknya juga menyayangkan atas apa yang terjadi itu dan seharusnya urusan pembayaran sekolah itu menjadi tanggung jawab antara sekolah dengan orang tua tidak malah ditagihkan ke anak, selain itu seharusnya pihak sekolah bisa menggunakan ruang komunikasi misalnya melalui komite atau pihak administrasi sekolah.

“Sebenarnya ada ruang komunikasi antara terkait misalkan tanggung jawab orangtua untuk membayar spp ya disatuan pendidikan kan ada ruang komunikasi yang bisa dijalin melalui pihak administrasi disekolah dengan orang tua untuk kemudian mengingatkan, kemudian juga ada ruang komunikasi untuk saling mengingatkan melalui Komite jadi tidak kemudian menyangkut beban pembiayaan langsung kemudian disampaikan kepada anak kan itu suatu hal yang nggak etis,”lanjut Sekretaris Jenderal Persatuan Guru Nahdhatul Ulama (Pergunu) itu.

Disisi akhir pihaknya juga berharap agar sekolah memberi ruang fokus kepada anak didiknya untuk fokus belajar saja dan tidak membebani masalah pembayaran sekolah kepada anak didiknya.

“Anak biar fokus untuk belajar sehingga tumbuh kembangnya menjadi maksimal,”pungkas Aris Adi Leksono yang juga mantan aktivis PMII.[den/red]

iklan

Pewarta : Mas Raden

Gambar Gravatar
Tulis Deskripsi tentang anda disini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *