Dua Tokoh Asal Bojonegoro Tidak Miliki Aset di Kampung Halaman, Ini Laporan Kekayaannya

oleh
iklan

Bojonegoro – meski menjadi tanah kelahiran dua tokoh penting Pratikno, Menteri Sekretaris Negara, dan Teguh Haryanto, calon Bupati Bojonegoro, ternyata tidak tercatat sebagai lokasi aset kedua tokoh ini. Berdasarkan data terbaru yang dilaporkan melalui E-LHKPN, baik Pratikno maupun Teguh Haryanto tidak memiliki tanah atau bangunan di Bojonegoro. Semua aset properti mereka terletak di luar Bojonegoro, meski keduanya lahir di sana.

Laporan harta kekayaan ini memicu perbincangan publik, terutama di Bojonegoro, mengingat status mereka sebagai tokoh kelahiran daerah ini. Namun, fakta bahwa mereka tidak memiliki aset di tanah kelahirannya memunculkan berbagai spekulasi di kalangan masyarakat.

Pratikno, yang menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara dengan NHK 180183, melaporkan total harta kekayaannya senilai Rp15,05 miliar. Dari jumlah tersebut, aset terbesar Pratikno berupa tanah dan bangunan yang seluruhnya berada di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Tanah dan bangunan milik Pratikno terdiri dari beberapa properti dengan nilai total mencapai Rp7,36 miliar. Beberapa di antaranya adalah tanah seluas 304 m² dengan bangunan 112 m² senilai Rp2,09 miliar, serta tanah dan bangunan lainnya di wilayah Sleman dengan nilai yang bervariasi.

Selain aset properti, Pratikno juga memiliki alat transportasi berupa tiga unit mobil, yaitu Toyota Yaris Hatchback (2010) senilai Rp100 juta, Toyota Crown Sedan (2009) senilai Rp315 juta, dan Suzuki Jimny SUV (2020) senilai Rp425 juta. Total kekayaan Pratikno di bidang transportasi ini mencapai Rp840 juta.

Dari sisi kas dan setara kas, Pratikno melaporkan memiliki Rp7,07 miliar. Harta bergerak lainnya sebesar Rp387 juta, surat berharga senilai Rp426 juta, serta harta lainnya sebesar Rp299 juta. Meski total kekayaannya signifikan, Pratikno tidak memiliki utang yang besar, hanya sekitar Rp1,33 miliar.

Namun, yang menarik, tidak ada satupun properti milik Pratikno yang tercatat berada di Bojonegoro. Ini menjadi salah satu sorotan publik terkait minimnya investasi di kampung halamannya.

Teguh Haryanto, calon Bupati Bojonegoro dengan NHK 967499, melaporkan total harta kekayaannya senilai Rp18,93 miliar. Sama seperti Pratikno, Teguh juga tidak memiliki aset properti di Bojonegoro. Tanah dan bangunan yang dimiliki Teguh tersebar di beberapa kota besar seperti Tangerang Selatan, Bandung, Sumedang, dan Bekasi, dengan nilai total mencapai Rp13,75 miliar.

Salah satu aset terbesar Teguh adalah tanah dan bangunan seluas 511 m²/435 m² di Bekasi senilai Rp6,25 miliar. Selain itu, Teguh juga memiliki properti di Tangerang Selatan senilai Rp3,5 miliar, serta di Bandung dan Sumedang dengan nilai yang bervariasi.

Di bidang transportasi, Teguh memiliki dua unit mobil, yaitu Toyota Voxy (2018) senilai Rp340 juta dan Mercedes-Benz C200 AT (2016) senilai Rp365 juta. Total kekayaan di sektor ini mencapai Rp705 juta.

Sementara itu, kas dan setara kas yang dimiliki Teguh tercatat sebesar Rp1,09 miliar, dengan harta lainnya yang mencapai Rp3,4 miliar. Dalam laporannya, Teguh mencatatkan utang sebesar Rp20 juta, yang tergolong sangat kecil dibandingkan dengan total kekayaannya.

Namun, sama halnya dengan Pratikno, Teguh juga tidak memiliki aset di Bojonegoro, yang memicu spekulasi tentang komitmen calon Bupati ini terhadap kampung halamannya.

Ketiadaan aset di tanah kelahiran ini tentu menjadi perbincangan menarik di kalangan masyarakat Bojonegoro. Sebagai tokoh yang lahir di Bojonegoro, baik Pratikno maupun Teguh Haryanto diharapkan memiliki koneksi yang kuat dengan kampung halamannya, termasuk dalam bentuk investasi properti atau bisnis di daerah tersebut. Namun, laporan E-LHKPN menunjukkan sebaliknya.

Meski belum ada pernyataan resmi dari kedua tokoh tersebut terkait alasan tidak adanya aset di Bojonegoro, publik berspekulasi bahwa alasan profesional dan kebutuhan strategis mungkin menjadi pertimbangan utama mereka untuk berinvestasi di daerah lain.

Dalam kancah politik lokal, terutama menjelang Pilkada, laporan harta kekayaan ini tentu akan menjadi salah satu poin pembahasan yang menarik, terutama bagi calon pemilih di Bojonegoro yang ingin melihat komitmen Teguh Haryanto terhadap kampung halamannya.

Laporan ini menunjukkan bahwa meskipun Bojonegoro adalah tanah kelahiran kedua tokoh ini, komitmen mereka dalam hal investasi di daerah tersebut tampaknya masih menjadi pertanyaan. Data ini diambil dari E-LHKPN terbaru yang dilaporkan oleh masing-masing tokoh, sebagai bagian dari kewajiban transparansi bagi pejabat negara dan calon kepala daerah.[den/red]

iklan

Pewarta : Mas Raden

Gambar Gravatar
Tulis Deskripsi tentang anda disini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *