PDAM Tirtabuana Bojonegoro Optimis Penuhi Target, Jaminan Air untuk Pelanggan Terus Ditingkatkan

oleh
iklan

Bojonegoro – Kinerja PDAM Tirtabuana Bojonegoro terus menunjukkan perkembangan positif sepanjang tahun 2024. Di tengah tantangan pengelolaan air bersih dari sumber-sumber air baku, perusahaan air minum daerah ini tetap optimis dapat memenuhi target yang telah ditetapkan, baik dari sisi jumlah pelanggan maupun pendapatan asli daerah (PAD).

Mohammad Khairul Anwar, Direktur PDAM Tirtabuana Bojonegoro, mengungkapkan optimisme tersebut dalam wawancara pada Senin (14/10/2024). Menurutnya, hingga bulan Oktober ini, perusahaan telah berhasil mencapai sekitar 90% dari target penambahan pelanggan yang direncanakan untuk tahun ini.

“Kita optimis mencapai target, kalau tahun ini target pelanggan per bulan ini sudah 90% lah,” jelas Khairul Anwar dengan penuh keyakinan.

Optimisme tersebut sejalan dengan peningkatan kinerja di beberapa wilayah pelayanan. Salah satu fokus pengembangan PDAM adalah di wilayah Kota Bojonegoro, terutama di daerah Campurejo. Penambahan pelanggan di wilayah tersebut telah direncanakan sejak awal tahun dan diharapkan dapat meningkatkan pendapatan perusahaan.

“Untuk target penambahan di kota sudah kita rencanakan tahun ini di Campurejo, sehingga menambah tekanan pendapatan di kota,” tambahnya.

Selain fokus pada perluasan jaringan pelanggan, PDAM Tirtabuana juga terus berupaya menjaga kualitas air yang didistribusikan. Tantangan dalam menjaga kebersihan air baku dari Bengawan Solo, khususnya di Banjarsari, diakui menjadi salah satu masalah yang dihadapi perusahaan. Namun, upaya keras terus dilakukan untuk memastikan air yang sampai ke pelanggan tetap aman dan layak konsumsi.

“Banjarsari ini kita pengambilan dari Bengawan Solo, tahun ini semikal (bahan untuk mengolah air agar bersih) kita tinggi karena bahan baku airnya jelek, jam jam tertentu kotoran selalu kita bersihkan seperti pembersihan praset satu bulan dua kali kita selalu bersihkan,” ungkap Khairul Anwar.

Kondisi bahan baku air yang kurang optimal membuat PDAM harus bekerja ekstra dalam proses pengolahan air. Salah satunya adalah meningkatnya biaya untuk bahan kimia pengolah air bersih, terutama ketika turbulensi air dari Bengawan Solo cukup tinggi sehingga menyebabkan endapan kotoran lolos ke dalam pipa. Namun, Khairul Anwar memastikan bahwa air yang sampai ke pelanggan telah melalui proses pengujian laboratorium dan dinyatakan aman.

“Turbulensi tinggi akhirnya endapan yang di pipa lolos, kalau jaminan air aman kan sudah ada uji labnya,” jelasnya.

Selain itu, PDAM Tirtabuana juga proaktif dalam berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan kualitas air baku. Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan melayangkan komplain resmi kepada Perum Jasa Tirta (PJT), yang bertanggung jawab atas pengelolaan air baku di wilayah tersebut.

“Kita juga sudah komplain ke PJT terkait kondisi air baku,” tambah Khairul Anwar.

Dengan sisa waktu sekitar dua bulan hingga akhir tahun, PDAM Tirtabuana Bojonegoro akan terus berusaha untuk mencapai target yang lebih tinggi. Meski hasil final untuk tahun 2024 baru akan terlihat di awal tahun 2025, optimisme tetap terjaga. Kinerja perusahaan yang solid, upaya perbaikan kualitas air, serta ekspansi jaringan pelanggan di beberapa wilayah menjadi kunci dalam memastikan PDAM Tirtabuana mampu memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Bojonegoro.

Keberhasilan ini tentunya akan berdampak positif pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta jaminan distribusi air bersih yang semakin handal bagi para pelanggan PDAM Tirtabuana.[den/red]

iklan

Pewarta : Mas Raden

Gambar Gravatar
Tulis Deskripsi tentang anda disini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *