Potensi Proyek Mangkrak: Pembangunan Jembatan di Jalan Jatisari Desa Jatiblimbing Terancam

oleh
iklan

Bojonegoro – Pembangunan jembatan di Jalan Jatisari, Desa Jatiblimbing, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, terancam mangkrak. Hal ini terungkap dalam pantauan langsung awak media di lokasi proyek, di mana aktivitas pembangunan tidak terlihat sama sekali, meskipun jembatan lama telah rampung dibongkar. Dengan waktu yang semakin mendesak dan anggaran tahun 2024 hanya tersisa dua bulan, kekhawatiran akan tertundanya proyek ini semakin menguat. Kamis (17/10/2024).

Sejak pembongkaran jembatan lama selesai, masyarakat setempat mengeluhkan kurangnya informasi mengenai kelanjutan proyek. Salah seorang warga, yang enggan disebutkan namanya, menyatakan.

“Pembongkaran sudah selesai dari kemarin, tapi nggak tahu kok nggak dilanjut ini. Material juga belum ada yang datang, hanya itu di sebelah ada beberapa batang besi kecil-kecil ukuran 8 kayaknya.” Ungkapan ini menunjukkan ketidakpuasan masyarakat atas kelambanan proyek yang seharusnya memberikan kemudahan akses.

Lebih jauh, kondisi ini juga menyebabkan masyarakat harus memutar cukup jauh untuk mencapai tujuan mereka.

“Ya, sementara kita lewatnya mutar cukup jauh,” imbuhnya.

Kondisi ini tidak hanya merepotkan tetapi juga berpotensi meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas, terutama bagi kendaraan berat yang biasa melintasi area tersebut.

Masyarakat juga menggarisbawahi kurangnya akses jembatan darurat sebagai solusi sementara. Keberadaan jembatan darurat sangat penting dalam situasi seperti ini, untuk mengurangi dampak pembongkaran jembatan lama yang belum diimbangi dengan pembangunan jembatan baru. Tanpa adanya jembatan darurat, masyarakat di Desa Jatiblimbing harus menempuh jalan alternatif yang tidak hanya lebih jauh, tetapi juga lebih berbahaya.

Dari sisi anggaran, proyek ini menjadi semakin mendesak mengingat tahun anggaran 2024 tinggal menyisakan dua bulan lagi. Apabila tidak segera ditangani, tidak hanya akan mengganggu mobilitas masyarakat, tetapi juga berpotensi menjadi pemborosan anggaran yang seharusnya digunakan untuk pembangunan infrastruktur yang bermanfaat. Anggaran yang sudah dialokasikan bisa menjadi sia-sia jika proyek ini tidak dapat diselesaikan tepat waktu.

Upaya untuk mengkonfirmasi perihal keterlambatan proyek ini dilakukan oleh awak media dengan menghubungi Erik Nur Cahyo, Kasi Jembatan pada Dinas PU Bina Marga Bojonegoro. Namun, hingga berita ini ditulis, pihak Dinas PU belum memberikan tanggapan atau penjelasan mengenai situasi tersebut. Ketidakjelasan dari pihak berwenang hanya menambah rasa frustrasi masyarakat yang berharap agar proyek ini dapat segera dilanjutkan.

Kondisi ini menyoroti pentingnya transparansi dalam proyek-proyek infrastruktur yang dibiayai oleh anggaran negara. Masyarakat berhak mendapatkan informasi yang jelas mengenai perkembangan proyek dan potensi dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari mereka.

Dengan semua ketidakpastian ini, harapan masyarakat akan keberlanjutan pembangunan jembatan di Jalan Jatisari menjadi semakin tipis. Diharapkan pihak terkait dapat segera memberikan klarifikasi dan melakukan langkah konkret untuk melanjutkan proyek ini demi kepentingan umum. Jika tidak, proyek ini akan menjadi salah satu contoh proyek mangkrak yang merugikan banyak pihak, terutama masyarakat yang sangat bergantung pada aksesibilitas yang baik.[den/red]

iklan

Pewarta : Mas Raden

Gambar Gravatar
Tulis Deskripsi tentang anda disini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *