Denpasar– Sebagai bagian dari program Pusat Keunggulan Kewirausahaan, SMKN 1 Bojonegoro mengadakan kegiatan observasi industri yang diikuti oleh ratusan siswa dan guru. Kali ini, tujuan mereka adalah Dewata Bali, pusat oleh-oleh di Bali yang terkenal dengan produk-produk khasnya, serta pabrik pembuat pie susu, yang telah menjadi salah satu produk unggulan Bali. Kegiatan ini diadakan di Hall Dewata Bali, Jalan By Pass Ngurah Rai, Kesiman – Kertalangu, Kota Denpasar, Bali. Sabtu (16/11/2024).
Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah pejabat SMKN 1 Bojonegoro, termasuk Kepala Sekolah Roedie Agus Setiyoono, S.Pd., M.MPd, Ketua Komite Anang, serta Humas sekolah Ibu Sundari. Mereka mendampingi sekitar 520 siswa dan 50 pembina yang terdiri dari berbagai jurusan, termasuk Kewirausahaan, Akuntansi, dan Pariwisata.
Kepala SMKN 1 Bojonegoro, Roedie Agus Setiyoono, dalam sambutannya menyampaikan betapa pentingnya bagi siswa untuk belajar dari pengalaman langsung dalam mengelola usaha.
“Anak-anak, kami ingin kalian belajar melihat bagaimana industri oleh-oleh Bali berkembang. Kami ingin kalian tahu bagaimana sebuah produk bisa sukses dan bertahan di pasar,” ujar Roedie dengan semangat.
Roedie juga menyampaikan pentingnya keterampilan dalam dunia kewirausahaan, baik dalam pembuatan produk makanan hingga pelayanan pariwisata. Salah satu contoh yang diberikan adalah produk kuliner yang dihasilkan oleh siswa SMKN 1 Bojonegoro, seperti stik tempe premium dan frozen food, yang saat ini sudah diproduksi secara rutin. Hal ini menunjukkan bahwa SMKN 1 Bojonegoro tidak hanya fokus pada teori, tetapi juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk terlibat dalam kegiatan produksi nyata.
Setelah mendengarkan sambutan dan paparan tersebut, para peserta melanjutkan kegiatan dengan mengunjungi pabrik pie susu Dewata Bali, yang merupakan salah satu ikon oleh-oleh khas Bali. I Gusti Ngurah Agung Dwi Cahayana, selaku Owner Dewata Bali, memberikan penjelasan mengenai sejarah dan perkembangan usaha keluarganya.
“Dewata Bali dimulai pada tahun 1997 oleh orang tua saya yang awalnya bekerja sebagai penjahit di sebuah garmen ekspor. Sekarang, usaha kami berkembang pesat dan kami sudah memiliki berbagai produk unggulan, salah satunya pie susu,” ungkap Gung Dwi Cahayana yang masih muda, namun telah sukses mengelola perusahaan ini bersama keluarganya.
Gung Dwi juga menjelaskan bagaimana bisnis ini berkembang dari usaha kecil menjadi perusahaan besar dengan berbagai unit usaha.
“Kami memulai dari yang kecil, tetapi dengan konsistensi dan inovasi, kami bisa bertahan dan berkembang hingga sekarang,” lanjut Gung Dwi.
Peserta yang hadir pun diberikan kesempatan untuk melihat langsung proses produksi pie susu dan berbagai produk oleh-oleh lainnya, serta belajar tentang tantangan yang dihadapi dalam menjalankan usaha tersebut.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan wawasan tentang cara mengelola usaha, tetapi juga memberi motivasi bagi siswa untuk berani berwirausaha. Seperti yang disampaikan oleh Gung Dwi, menjadi seorang wirausahawan tidaklah mudah, namun dengan ketekunan dan komitmen, kesuksesan bisa tercapai.
“Anak-anak, kami berharap kalian bisa belajar dari pengalaman kami dan bisa menerapkan ilmu yang didapat di sini untuk menciptakan produk yang bermanfaat dan sukses di pasar. Jangan takut untuk mencoba, karena wirausaha adalah jalan yang penuh tantangan, tetapi juga penuh peluang,” ujar Gung Dwi, yang memberikan semangat kepada para peserta.
Kegiatan observasi ini diakhiri dengan foto bersama dan ucapan terima kasih dari Kepala SMKN 1 Bojonegoro kepada pihak Dewata Bali. Roedie Agus Setiyoono berharap kegiatan ini bisa menjadi langkah awal bagi siswa untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan mereka.
“Kami ingin anak-anak bisa lebih siap menghadapi dunia kerja atau bahkan menciptakan lapangan pekerjaan mereka sendiri,” tutup Roedie.
Dengan kegiatan ini, SMKN 1 Bojonegoro berharap para siswa tidak hanya memperoleh ilmu praktis, tetapi juga termotivasi untuk menjadi wirausahawan sukses di masa depan.[den/red]