Gresik – Komunitas anak muda di Kabupaten Gresik semakin gencar membangkitkan kembali semangat kebudayaan lokal. Dalam rapat koordinasi yang digelar Kamis (5/12/2024), Cucuk Hadi Saputro, selaku penasehat komunitas, menyampaikan bahwa kolaborasi antara pemerintah dan komunitas seni budaya sangat penting untuk menjaga dan memperkuat identitas budaya daerah.
Dalam diskusi tersebut, para peserta menyoroti sejumlah kendala yang dihadapi oleh komunitas seni di Gresik. Salah satu masalah utama adalah kurangnya tempat atau wadah yang representatif untuk menampung kreativitas mereka. Para komunitas merasa kesulitan untuk menemukan ruang yang memungkinkan mereka mengekspresikan karya seni dengan optimal.
Selain itu, prosedur perizinan yang diberlakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata juga menjadi keluhan utama. Mereka menganggap prosesnya terlalu rumit sehingga kerap menghambat pelaksanaan berbagai kegiatan seni. Hal ini dinilai menjadi tantangan besar bagi komunitas seni yang ingin terus berkembang dan aktif dalam mempromosikan budaya lokal.
Perhatian terhadap karya-karya seni lokal juga menjadi fokus utama dalam rapat tersebut. Para pelaku seni berharap agar pemerintah Kabupaten Gresik lebih memberikan dukungan, baik dalam bentuk promosi, pengakuan, maupun fasilitasi. Dukungan tersebut dinilai penting agar seni dan budaya Gresik dapat lebih dikenal dan diapresiasi di tingkat nasional bahkan internasional.
Di sisi lain, para komunitas juga menyepakati perlunya pembentukan Komite Olahraga dan Rekreasi (KORMI) di Gresik. Kehadiran KORMI diharapkan dapat menjadi wadah koordinasi untuk kegiatan olahraga rekreasi yang berpadu dengan seni budaya, sehingga mampu mendorong semangat kebersamaan dan cinta budaya di tengah masyarakat.
Sebagai langkah konkret dari hasil rapat tersebut, komunitas seni dan budaya Gresik berencana menggelar acara besar pada Minggu (8/12/2024) di kawasan Giri Seru Putri Cempo, Kecamatan Kebomas. Acara ini akan diawali dengan tradisi tumpengan sebagai bentuk rasa syukur sekaligus simbol semangat kebersamaan.
Dalam acara tersebut, berbagai komunitas seni akan menampilkan karya mereka, termasuk komunitas sepeda antik Hondela yang akan menjadi daya tarik tersendiri. Kegiatan ini diharapkan menjadi momentum penting untuk menumbuhkan rasa cinta budaya di kalangan masyarakat Gresik dan memperkenalkan lebih banyak karya seni lokal kepada publik.
Cucuk Hadi Saputro, dalam keterangannya, menegaskan bahwa menjaga seni dan budaya adalah tanggung jawab bersama. Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah, komunitas, dan masyarakat luas sangat diperlukan untuk memastikan kebudayaan Gresik tetap hidup dan relevan di tengah arus modernisasi.
“Budaya adalah identitas kita. Melestarikannya bukan hanya tugas komunitas seni, tetapi juga pemerintah dan seluruh elemen masyarakat,” ujarnya.
Para komunitas berharap agar diskusi ini menjadi awal dari langkah konkret pemerintah dalam mendukung upaya mereka. Dengan perhatian yang lebih besar terhadap seni dan budaya, Gresik diharapkan mampu menjadi salah satu daerah yang dikenal karena kekayaan budayanya.[sandra/red]