Jakarta – Baru-baru ini, pengguna internet di Indonesia dikejutkan dengan informasi yang menunjukkan nilai tukar dolar AS terhadap rupiah mengalami penurunan tajam. Sebelumnya, 1 dolar AS setara dengan Rp15.000, namun kini di Google tercatat hanya Rp8.000 per dolar. Perubahan drastis ini menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat mengenai keakuratan data tersebut.
Setelah ditelusuri, ternyata perbedaan mencolok ini disebabkan oleh kesalahan teknis dalam sistem penarikan data nilai tukar di Google. Sumber resmi seperti Bank Indonesia dan situs keuangan terkemuka menunjukkan bahwa nilai tukar dolar AS terhadap rupiah masih berada di kisaran Rp16.300 per dolar.
Kesalahan semacam ini dapat terjadi akibat gangguan dalam pembaruan data atau kesalahan input dari sumber data yang digunakan oleh Google. Masyarakat diimbau untuk selalu memverifikasi informasi nilai tukar melalui sumber resmi dan terpercaya sebelum mengambil keputusan finansial.
Bank Indonesia secara rutin menyediakan informasi terkini mengenai nilai tukar melalui situs resminya. Selain itu, platform keuangan seperti XE.com dan Investing.com juga menawarkan data real-time yang dapat dijadikan referensi.
Dengan demikian, penting bagi kita untuk tidak langsung mempercayai informasi yang beredar tanpa melakukan cross-check dengan sumber resmi, terutama terkait data finansial yang sensitif seperti nilai tukar mata uang.[rico/red]