KOTA SEMARANG,- Bersama team Observatorium Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) melaksanakan rukyatul hilal untuk penentuan awal bulan Dzulhijjah 1444 Hijriah.
Dalam tugas tahunan itu juga dihadiri sejumlah perwakilan organisasi masyarakat (ormas) Islam besar diwilayah Provinsi Jateng diantaranya Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, LDII dan MUI Jateng.
Kegiatan rukyatul hilal penentuan 1 Dzulhijjah 1444 Hijriyah ini diawali dengan pembukaan dengan dilanjutkan penjelasan terkait teknis metode rukyat yang bakal digunakan, Selain itu peserta atau tamu undangan yang hadir juga dilihatkan penampilan atau show berkaitan dengan posisi bulan diGedung Planetarium dan Observatorium Zubair Umar Al Jailani UIN Walisongo Kota Semarang pada, Minggu (18/6/2023).
Dalam kesempatan ini Dr. A.Hasan Asy’ari Ulama’i, M.Ag Ketua Lembaga Penjamin Mutu (LPM) UIN Walisongo yang secara langsung mewakili Rektor UIN Walisongo juga menyampaikan ucapan selamat datang serta rasa bangganya mengingat Observatorium UIN Walisongo menjadi salah satu tempat untuk pemantauan hilal dari 99 titik pantau se Indonesia.
“Mewakili Bapak Rektor yang hari ini sedang ada kegiatan diJakarta, Sebagai wakil tuan rumah kami ucapkan selamat datang diPlanetarium dan Observatorium Zubair Umar Al Jailani UIN Walisongo dan tentunya ini sebagai kebanggaan bagi kami ditempati untuk kegiatan ini,”ucap Ketua LPM UIN Walisongo dalam kutipan sambutannya.
Selain itu A.Hasan Asy’ari Ulama’i juga berharap dengan ditempatinya Planetarium dan Observatorium Zubair Umar Al Jailani UIN Walisongo ini bisa menambahkan motivasi agar bisa lahir pakar ilmu Falak atau astronomi kaliber dunia dari UIN Walisongo.
“Semoga suatu saat bisa menjadi laboratorium ilmu Falak yang bisa melahirkan pakar ilmu Falak dan astronomi untuk Indonesia dan dunia,”lanjutnya.
Disisi akhir sambutannya A.Hasan Asy’ari Ulama’i juga tak lupa menyampaikan permohonan maaf jika dalam penyambutan masih banyak ditemukan kekurangan.
“Sebagai tuan rumah kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya jika dalam penyambutan masih banyak kekurangan,”pungkasnya.
Dilanjutkan dalam kutipan sambutannya Kepala Bidang Urusan Agama Islam (URAIS) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah H. Zaenal Fatah, S.Ag, M.Si juga menyampaikan rasa syukur atas terlaksananya kegiatan rukyatul hilal penentuan awal bulan Dzulhijjah 1444 Hijriyah.
“Alhamdulillah hari ini bisa hadir untuk melaksanakan tugas pelaksanaan rukyatul hilal untuk sidang istbat penentuan 1 Dzulhijjah 1444 Hijriyah,”ungkapnya.
Dijelaskan dalam pelaksanaan pemantauan hilal tahun ini ada 3 titik lokasi pelaksanaan pemantauan hilal diJawa Tengah dari 99 titik lokasi rukyatul hilal Se Indonesia untuk selanjutnya dilaporkan ke Kementerian Agama pusat sebagai dasar pelaksanaan sidang istbat penentuan awal bulan Dzulhijjah.
“Tahun ini ada 99 titik pantau Nasional dan diJateng ada 3 titik pantau yang melaksanakan rukyatul hilal diantaranya Planetarium dan Observatorium UIN Walisongo, PPMI as salam Sukoharjo dan Man 1 Surakarta,”kata Zaenal Fatah.
Ditambahkan pada pemantauan hilal kali ini untuk pelaksanaan mengikuti ketentuan MABIMS, dimana telah disepakati minimal tinggi hilal harus 3 derajat elongasi 6,4.
“Dalam pelaksanaan tugas ini kita mengikuti ketentuan MABIMS dimana tinggi hilal 3 derajat dengan elongasi 6,4. Kemungkinan besar dan dipastikan pada hari ini hilal tidak dapat terlihat, nemun sebagai tugas dan kewajiban perlu dipastikan dengan melaksanakan pemantauan hilal pada hari ini,”pungkasnya.
Selanjutnya kegiatan dilanjutkan dengan melakukan pengamatan secara langsung melalui Observatorium UIN Walisongo dengan menggunakan teropong bintang yang telah disediakan dan dipimpin secara langsung oleh KH.Selamet Hambali Tim Hisab Rukyat Kemenag RI Pusat.
Pada pemantauan yang dilakukan kurang lebih selama 5 menit dipastikan secara langsung bahwa dititik pantau Planetarium dan Observatorium UIN Walisongo hilal tidak dapat terlihat, hal tersebut juga disampaikan oleh KH.Selamet Hambali dihadapan para awak media yang hadir.
“Hasil keputusan dari Observatorium UIN Walisongo kita bisa membuktikan bahwa hilal tidak terlihat, bahkan Setengah derajat saja tidak terlihat,”ungkapnya.
Maka dengan demikian bisa dipastikan awal bulan Dzulhijjah 1444 Hijriyah akan jatuh pada hari Selasa 20 Juni 2023 dan Hari Raya idul adha jatuh dihari Kamis 29 Juni 2023, namun harus tetap mengikuti hasil sidang istbat dari Kementerian Agama Republik Indonesia pusat.(den/red)