Bojonegoro — Pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 di Bojonegoro diwarnai dengan keunikan desain alat peraga kampanye (APK) dari dua pasangan calon bupati. Pasangan nomor urut 1, Teguh Haryono – Farida Hidayati, dan pasangan nomor urut 2, Setyo Wahono – Nurul Azizah, kini menghiasi jalanan desa dengan banner yang memiliki desain dan ukuran hampir identik.
Kedua banner tersebut mendominasi warna putih, dengan foto pasangan masing-masing yang berlatar belakang merah putih. Meskipun keduanya memiliki kesamaan visual yang mencolok, detail desain menunjukkan perbedaan yang menarik. Banner pasangan nomor urut 1 lebih menonjolkan warna merah, sehingga elemen putihnya kurang terlihat. Sementara itu, banner pasangan nomor urut 2 menampilkan perpaduan merah putih yang lebih seimbang, memberikan kesan lebih cerah.
Perbedaan lain terlihat dari pakaian yang dikenakan. Teguh Haryono tampil dengan baju putih dan songkok nasional, sedangkan Setyo Wahono tidak mengenakan peci, memilih penampilan lebih casual. Meskipun berbeda, kedua penampilan tersebut tetap saling melengkapi.
Lebih menarik lagi, kemiripan juga muncul dalam penggunaan hashtag yang digunakan oleh kedua pasangan. Pasangan Teguh dan Farida memakai hashtag “#LuwihGemati”, sementara Setyo dan Nurul mengusung “#Asli! LUWIH APIK”. Penggunaan kata “Luwih” pada kedua hashtag menciptakan kesan keterkaitan, meskipun masing-masing pasangan memiliki visi yang berbeda.
Dalam wawancara dengan salah seorang warga desa, ia mengatakan, “Bannernya ini sudah terpasang dari kemarin. Tidak tahu yang masang siapa, tapi yang lebih dulu dipasang yang nomor 1.”ungkapnya.
Ia juga menambahkan, “Saya pikir sama, soalnya warnanya putihnya mirip, tapi pas saya lihat ini nomor sama, fotonya beda.”imbuhnya kepada portalistana.id
Pernyataan seorang warga ini menggambarkan kebingungan yang mungkin dirasakan pemilih. Kesamaan desain dapat menciptakan persepsi bahwa kedua pasangan memiliki program yang serupa, padahal masing-masing membawa pendekatan berbeda terhadap isu-isu yang dihadapi Bojonegoro.
Dalam konteks ini, kedua pasangan calon dituntut untuk lebih memperjelas perbedaan visi dan misi mereka. Dengan demikian, pemilih tidak hanya terpengaruh oleh desain visual yang menarik, tetapi juga dapat mengambil keputusan berdasarkan program kerja yang jelas.
Dengan waktu kampanye yang semakin mendekat, perhatian kini tertuju pada kedua pasangan ini. Siapakah yang akan mampu memanfaatkan kekompakan desain dan kesamaan hashtag untuk memenangkan hati pemilih Bojonegoro? Kita tunggu hingga hari pemungutan suara.[den/red]