BOJONEGORO – Maraknya Wisuda Purna siswa jenjang TK, SD, SMP, hingga SMA yang digelar secara mewah layaknya Wisuda sarjana, turut mendapat perhatian bagi sebagian orang tua atau wali murid di Kabupaten Bojonegoro banyak dikeluhkan dan berharap bisa dihapuskan saja.
Pasalnya, atribut Wisuda seperti menggunakan riasan wajah, hingga baju kebaya yang digunakan dalam prosesi wisuda tersebut dirasa cukup memberatkan para orang tua lantaran biaya yang di keluarkan cukup mahal.
Minggu (18/06/2023), Hal tersebut diungkapkan oleh salah seorang masyarakat bernama Sri Mulyani warga kecamatan Bojonegoro, ia merasa bahwa kelulusan jaman sekarang membuat pusing kepala, lantaran harus mengeluarkan biaya yang cukup besar.
“Saya berharap dan meminta agar kelulusan untuk siswa SD cukup kelulusan biasa saja tanpa harus diadakan acara wisuda yang meriah layaknya anak kuliahan mengingat biayanya cukup besar bagi orang tua,”ungkapnya.
Pihaknya merasa sangat keberatan pada seremonial yang digelar sekolah lantaran ditahun ini saja ketiga anaknya telah lulus dari berbagai jenjang ada yang lulus SD Hingga SMP.
“Saya punya anak 3 dan dimana anak saya saat ini semuanya lulus, yang besar lulus SMP, yang ke 2 lulus SD dan yang ke 3 lulus TK. Dan ke3 anak saya semua harus menyewa baju, dan membayar untuk sewa gedung untuk wisuda (acara kelulusan), membuat pusing kepala dan belum lagi harus siap uang untuk masuk sekolah baru,”tambahnya saat dikonfirmasi awak media portalistana.id.
Selanjutnya pihaknya juga berharap agar pihak instansi terkait khususnya Dinas Pendidikan agar dapat memberikan kebijakan ketat agar pihak sekolah ditingkatan SD,SMP hingga SMA tak perlu lagi melakukan gelaran acara wisuda dengan bermewah-mewah.
“Saya berharap agar para Dinas terkait segera menghentikan hal ini. Dan kembalikan wisuda yang sebenarnya ke anak Kuliahan saja,”imbuhnya.
Secara terpisah hal yang sama juga dikeluhkan oleh Ika warga kecamatan Kapas, dalam keterangannya pihaknya berharap agar sekolah melalui intruksi Dinas Pendidikan bisa meniadakan acara wisuda ditingkat TK,SD,SMP dan SMA dan cukup wisuda untuk perguruan tinggi saja.
“Tolong untuk para guru, Dinas Pendidikan, Kembalikanlah acra wisuda untuk anak Sarjana, untuk anak TK, SD, SMP, SMA di hapuskan. Cukup dengan acra kelulusan biasa saja,”sambungnya.
Disisi akhir pihaknya berharap agar secara tegas wisuda ditingkatan dibawah perguruan tinggi tak perlu diadakan lantaran biaya yang dikeluarkan juga cukup tinggi belum lagi para orang tua juga harus memikirkan riasan wajah jika hal semacam itu diadakan dan tentu merepotkan orang tua termasuk sisi keuangan.
” Tak perlu membuat kami para orang tua terbebani dengan pengeluaran yang membuat kami menjadi pusing. Lagi pula untuk anak-anak juga belum waktunya menggunakan riasan wajah yang berlebihan,”tutupnya. (Ciprut/red)
Wahai para Guru jangan,cari kesempatan saat carut marutnya dunia pendidikan sekarang