Kepuasan Anggota Badan Usaha Milik Desa Bersama (Bumdesma LKD) Sebagai Kunci Daya Saing

oleh
iklan

BOJONEGORO – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) menjadi salah satu tumpuan harapan masyarakat Desa dalam peningkatan kesejahteraan. Masyarakat menggantungkan hidup dengan menjadi karyawan pada BUMDes. Totalitas kerja demi peningkatan profit BUMDes dilakukan oleh karyawan.

Tingkat kepuasan karyawan menjadi sangat penting dalam peningkatan kinerja BUMDes. Maka perlu diukur kinerja BUMDes dalam memberikan pelayanan terhadap anggota karyawan sebab hal tersebut berbanding lurus terhadap performa BUMDes. Tingkat kepuasan dan kepentingan karyawan BUMDes diperlukan untuk merumuskan kebijakan pengembangan yang tepat pada sumberdaya manusia BUMDes agar mampu memenuhi perannya dalam meningkatkan kinerja BUMDes.

Resma Edhi Satria selaku Direktur utama Bumdesma Dharma Sejahtera Kalitidu menjelaskan bahwa kepuasan konsumen atau mitra menjadi kunci utama untuk kemajuan BUMDes.

“Menurut Brown (dalam Dwiastuti, dkk 2012) kepuasan konsumen adalah suatu kondisi dimana kebutuhan, keinginan dan harapan konsumen terhadap sebuah produk dan jasa, sesuai terpenuhi dengan penampilan dari produk dan jasa,”ungkapnya.

Selain itu pihaknya juga menambahkan bahwa kepuasan pelanggan akan menjadi kunci perkembangan suatu usaha dengan berkelanjutan.

“Kepuasan pelanggan sangat penting untuk membangun bisnis lebih maju untuk meningkatkan keuntungan bagi perusahaan. Dan membangun sebuah Lembaga perbinisan dengan jangka waktu yang panjang untuk memberikan keuntungan dan keberhasilan merupakan suatu hal yang diharapkan para pengusaha,”tambahnya.

Lebih jelas ungkap Risma, namun ada beberapa faktor pendukung yang terpenting seperti modal, karyawan dengan skill terbaik. Tentunya tak lepas dari konsumen atau pelanggan. Pihak konsumen memiliki karakter yang berbeda – beda dalam membeli barang, mereka memiliki standar akan suatu barang yang ingin mereka miliki, oleh karena itu kadang ada konsumen yang bawel, konsumen yang tidak banyak bicara tapi langsung membeli, bahkan ada juga yang sudah banyak Tanya sana sini tapi tidak jadi membeli.

“Pelayanan terhadap konsumen merupakan hal yang sulit dan bahkan bisa dikatakan mudah, baik secara offline maupun online. Apapun karakter konsumen sebagai penjual haruslah melayani mereka dengan sebaiknya. Pelayanan terhadap konsumen yang buruk dapat menghambat kelancaran bisnisnya, karena pelayanan terhadap konsumen tidak hanya penting namun begitu vital,”lanjutnya.

Risma juga memperjelas, Bumdesma Dharma Sejahtera Kalitidu (Dhastra) salah satu contoh Bumdesma sebagai institusi bisnis jasa sangat memperhatikan kepuasan anggota atau konsumenya. Beberapa hal dilakukan agar anggota Bumdesma merasa dilayani secara optimal oleh para pengurus.

“Dan berikut beberapa hal yang dilakukan Bumdesma dalam rangka meraih kepuasan anggotanya : “Pertama anggota akan selalu mengingat jika pelayanan yang di berikan sangat baik atau sangat buruk, anda tentu tidak ingin mereka tetap mengingatnya terlebih jika pelayanan yang anda berikan buruk. Namun pelayanan anda akan selalu ada dalam kepala konsumen.

“Kedua melakukan program-program yang berdampak langsung dengan anggota misal : adanya dana sosial yang disalurkan untuk anggota, pemberian parsel hari raya untuk kelompok, kalender dan lain-lain.

Saat ditemui awak media pada, Kamis (22/06/2023), pihaknya berharap Mudah-mudahan berbagai program untuk para anggota/konsumen Bumdesma bisa menjadi factor daya saing dengan Lembaga sejenis lainya.(Ciprut/red)

iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *