Bojonegoro – Sebanyak 600 siswa SMKN 1 Bojonegoro dari 9 jurusan mengikuti kegiatan Kunjungan Industri (KI) yang digelar pada hari ini, Rabu (13/11/2024). Acara yang bertujuan memberikan pengalaman langsung kepada para siswa terkait dunia usaha ini melibatkan 12 bus pariwisata yang membawa siswa-siswi dari berbagai jurusan ke beberapa lokasi industri di wilayah Jawa Timur.
Salah satu lokasi yang menjadi tujuan utama adalah Gedung De Javasche Bank atau Museum Bank Indonesia di Surabaya, yang menjadi tempat kunjungan bagi siswa dari Jurusan Akuntansi. Kunjungan ini diikuti oleh tiga kelas dengan total 108 peserta. Di sana, para siswa mendapatkan materi seputar sejarah perbankan dan koleksi artefak penting yang ada di gedung bersejarah tersebut.
Selain mempelajari sejarah, para siswa juga diberi kesempatan untuk melihat lebih dekat dunia perbankan, termasuk berbagai koleksi yang disimpan di Museum Bank Indonesia. Salah seorang peserta, mengungkapkan, “Saya sangat senang bisa belajar langsung tentang perbankan. Selain melihat koleksi uang kuno, kami juga mendapat pemahaman tentang pentingnya sektor perbankan dalam perekonomian negara.”ungkapnya.
Kepala SMKN 1 Bojonegoro, Roedie Agus Setiyoono, S.Pd., M.MPd, menjelaskan bahwa kegiatan KI ini memiliki tujuan penting dalam pengembangan kompetensi siswa.
“Kunjungan industri adalah bagian dari implementasi pembelajaran berbasis industri, yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengaplikasikan keterampilan yang mereka pelajari di sekolah dalam dunia nyata. Kegiatan ini juga sejalan dengan visi kami untuk mempersiapkan lulusan yang siap kerja dan memahami dunia usaha,” ujar Roedie Agus.
Menurutnya, Kunjungan Industri ini juga mendukung kebijakan yang tertuang dalam berbagai peraturan dan undang-undang. Seperti yang dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), yang mengatur bahwa pendidikan harus mengembangkan potensi siswa, termasuk keterampilan yang relevan dengan dunia kerja. Kegiatan ini juga mendukung Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, yang menyatakan pentingnya pembinaan hubungan antara dunia pendidikan dan industri untuk mendukung pengembangan keterampilan siswa.
Selain itu, ada juga dasar hukum yang mendasari kegiatan ini, seperti Permendikbud Nomor 50 Tahun 2018 tentang Standar Penilaian Pendidikan, yang memungkinkan penilaian berbasis praktik, salah satunya melalui kunjungan industri. Peraturan ini memberikan panduan bagi SMK dalam mengevaluasi keterampilan siswa dengan cara yang lebih aplikatif dan sesuai dengan tuntutan dunia kerja.
Lebih jauh lagi, Permendikbud Nomor 29 Tahun 2014 tentang Kompetensi Keahlian pada SMK juga menyatakan bahwa kunjungan industri dapat memperkaya pemahaman siswa terhadap kompetensi yang mereka pelajari di kelas.
“Kunjungan ini menjadi kesempatan emas bagi siswa untuk mempelajari langsung aplikasi kompetensi mereka dalam dunia industri yang sebenarnya,” tambah Roedie Agus.
Kegiatan Kunjungan Industri ini bukan hanya sekadar kegiatan luar ruangan, namun merupakan bagian dari proses pembelajaran yang sangat berharga bagi siswa SMKN 1 Bojonegoro. Dengan mengunjungi industri yang relevan dengan jurusan mereka, siswa dapat menambah wawasan dan mempersiapkan diri lebih baik untuk dunia kerja yang penuh tantangan.
Dengan dukungan dari berbagai peraturan yang ada, diharapkan kegiatan KI ini akan terus menjadi salah satu program unggulan di SMKN 1 Bojonegoro, yang memberikan kontribusi besar dalam mencetak generasi muda yang siap menghadapi dunia industri.[den/red]