Kabupaten Bojonegoro – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dinpora) Kabupaten Bojonegoro mestinya bisa menjadi fasilitator dan tanggap dalam memberikan support sistem untuk suksesi prestasi olahraga diKabupaten Bojonegoro.
Namun apa jadinya jika malah instansi yang menaungi prestasi olahraga ini tidak sat set dan terkesan lamban dalam memberikan pelayanan untuk cabang olahraga yang sedang menyiapkan atlitnya menuju kompetisi penting yang akan membawa nama harum Bojonegoro.
Kejadian lambannya respon Dinpora Bojonegoro terkait peminjaman dan pemakaian lapangan stadion Letjend H.Soedirman yang dialami oleh menejemen tim kabanggan masyarakat Bojonegoro Persibo menjadi contoh kurang sat setnya Dinpora Bojonegoro dalam memberikan pelayanan dan mengganggu proses latihan para pemain sepak bola Bojonegoro itu.
Persibo Bojonegoro tengah mempersiapkan diri guna dimulainya pertandingan liga 2 PSSI musim 2024 – 2025. Namun, klub kebanggaan laskar Angling Darma hingga saat ini masih terkendala tempat atau lapangan yang layak digunakan untuk latihan rutin.
Hal itu disampaikan management Persibo Bojonegoro, di mana sulitnya mendapat dukungan dari pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) khususnya Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dinpora) yang tidak mengizinkan penggunaan stadion Letjen H Sudirman.
CEO Persibo H Abdul Mustajib yang merasa dipersulit dalam mendapatkan izin penggunaan stadion Letjen H Sudirman Bojonegoro, mengungkapkan kekesalannya bahkan hingga meminta dukungan kepada masyarakat melalui salah satu WhatsApp grup (WAG).
“Terus ngene Iki aku dikon piye (baca: lalu saya ini disuruh bagaimana),” tulis Kaji Tajib di WAG begitu karib disapa.
Dirinya bahkan merasa dipersulit lantaran, awalnya apabila hendak menggunakan stadion untuk latihan klub Persibo, Dinas Kepemudaan dan Olahraga meminta surat izin. “Tetapi setelah surat izin dikirimkan, justru mendapatkan jawaban yang tidak mengenakan dari pihak Dinpora Bojonegoro”.
“Apakah nanti sore bisa kami pakai,” tanya Kaji Tajib.
“Maaf pak, surat dikirim baru kemarin sore ke Dinpora, saya belum lapor pimpinan kare a pak kadin masih dinas luar kota, saya tidak berani memutuskan,” begitu jawaban dari staf Dinpora Bojonegoro.
Melalui percakapan di aplikasi WhatsApp ya, Kaji Tajib juga telah meminta bantuan staf Dinpora untuk menghubungi kepala Dinas Amir Sahid, karena pelatih dan seluruh pemain Persibo sudah datang. “Namun sepertinya permintaan itu belum mendapatkan respon”.
Lebih lanjut portalistana.id juga mengkonfirmasi ke Kaji Tajib melalui pesan WhatsApp secara langsung, dirinya membenarkan bahwa kini menejemen Persibo sangat kesulitan dalam melakukan peminjaman lapangan stadion Letjend H Soedirman itu.
Dalam keterangan langsungnya melalui WhatsApp management tim Persibo berharap Dinpora Bojonegoro bisa bekerjasama dengan baik mengingat Tim Persibo berkali kali sangat kesulitan ketika tim Persibo ada kegiatan.
“Iya intinya kami dari management persibo berharap kerjasama yang baik dengan dispora, Karena sudah berkali-kali ketika tim ada kegiatan pasti kesulitan,”terangnya.
Disisi akhir orang yang aktif mengelola kegiatan sepak bola Bojonegoro itu menyayangkan sikap Dinpora dan semestinya Dinpora bisa memahami kondisi Persibo serta memberikan dukungan bukan malah berbelit seperti itu.
“Mestinya dispora itu faham kondisi persibo seperti apa, toh juga untuk Bojonegoro, Terus yang kami tanyakan fungsi dispora itu apa?,”pungkasnya.
Secara terpisah saat dikonfirmasi Amir Syahid Kepala Dinpora Bojonegoro dalam keterangannya melalui pesan WhatsApp mengatakan bahwa semua ada mekanismenya, dan pihaknya juga telah memberikan disposisi melalui stafnya.
“Waalaikumsalam, Sudah ada mekanismenya Mas, staf sudah saya disposisi,”tulisnya secara singkat.
Sebagai informasi tambahan menegement tim Persibo pada tanggal 5 Agustus 2024 telah mengajukan surat nomor: 02/SU/PSBO/VIII/2024 perihal Permohonan Penggunaan Stadion SLS untuk latihan Liga 2 yang ditanda tangani secara langsung oleh Agung Hasbul Wathan selaku meneger Klub.[den/red]
