Pontianak – 20 Desember 2024 – Libur semester, Natal, dan Tahun Baru (Nataru) menjadi momen penting bagi keluarga untuk bersama-sama menciptakan pengalaman berharga bagi anak-anak. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menegaskan pentingnya pemanfaatan waktu luang selama liburan ini sebagai upaya memenuhi hak dasar anak yang diatur dalam Konvensi Hak Anak (KHA) dan Undang-Undang Perlindungan Anak (UU PA).
Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Waktu Luang, dan Budaya, Aris Adi Leksono, menyampaikan bahwa pemanfaatan waktu luang bersama keluarga memberikan manfaat besar bagi anak, baik secara emosional, psikologis, maupun edukasi. Menurutnya, momen ini dapat memperkuat hubungan antara orang tua dan anak, menciptakan kenangan yang membahagiakan, serta membantu anak mengurangi tekanan yang mungkin dirasakan selama masa sekolah.
“Pemanfaatan waktu luang bersama keluarga membantu anak merasa dicintai, dihargai, dan lebih percaya diri. Anak juga dapat mengembangkan empati dengan memahami kebutuhan dan perasaan orang lain, serta membentuk identitas melalui nilai-nilai dan tradisi keluarga,” ujar Aris.
Selain itu, waktu bersama keluarga dapat menjadi pembelajaran informal yang sangat berarti. Anak dapat mempelajari banyak hal dari pengalaman langsung dan interaksi dengan orang tua, seperti mengembangkan keterampilan sosial, kreativitas, hingga memperoleh inspirasi dari pengalaman baru yang mereka alami.
KPAI merekomendasikan berbagai aktivitas liburan yang dapat mempererat hubungan keluarga sekaligus memberikan manfaat edukatif bagi anak. Beberapa di antaranya adalah wisata alam seperti ke gunung, pantai, atau taman nasional, kunjungan ke museum atau tempat wisata edukatif, memasak bersama, membuat kerajinan tangan, bermain permainan papan, hingga piknik atau menghadiri konser keluarga.
Namun, Aris juga mengingatkan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi kegiatan anak selama liburan. Meski liburan adalah waktu untuk bersenang-senang, tanggung jawab orang tua untuk memastikan anak tetap terlibat dalam aktivitas yang positif tidak boleh diabaikan.
“Orang tua perlu membatasi waktu layar anak, seperti menonton TV atau bermain gadget, dan mendorong mereka untuk lebih banyak melakukan kegiatan outdoor dan sosial. Hal ini tidak hanya baik untuk kesehatan fisik, tetapi juga mendukung perkembangan sosial dan emosional anak,” katanya.
KPAI berharap momentum libur Nataru ini dapat dimanfaatkan oleh keluarga untuk menciptakan harmoni dan kebersamaan yang lebih erat. Anak-anak membutuhkan lingkungan yang positif untuk tumbuh menjadi individu yang kuat secara mental, sosial, dan intelektual.
“Momen liburan adalah waktu yang tepat untuk keluarga bersatu kembali, menciptakan kenangan indah, dan memperkuat nilai-nilai yang akan membantu anak menjalani kehidupan mereka di masa depan,” tutup Aris.
Dengan pemanfaatan waktu luang yang berkualitas selama liburan ini, KPAI optimis anak-anak Indonesia dapat menikmati masa liburan dengan penuh kebahagiaan sekaligus memperoleh manfaat bagi tumbuh kembang mereka.[den/red]