Memahami Isi di Balik Kitab Tantu Panggelaran dalam Perspektif Budaya Masa Kini

oleh
iklan

Oleh: Mas Raden (Pemred Portalistana.Id)

Kitab Tantu Panggelaran adalah salah satu karya sastra Jawa Kuno yang mengandung narasi kosmogoni—kisah tentang penciptaan dunia dan manusia. Dalam konteks budaya masa kini, kitab ini bukan hanya menjadi saksi warisan intelektual leluhur, tetapi juga menjadi cerminan nilai-nilai filosofis yang dapat dimaknai ulang sesuai perkembangan zaman. Dengan mengurai isi kitab ini, kita dapat memahami bagaimana masyarakat Jawa masa lampau menjelaskan keberadaan pulau Jawa, penciptaan manusia, dan proses peradaban yang erat dengan nilai-nilai budaya.

Dalam Tantu Panggelaran, narasi tentang pulau Jawa yang selalu berguncang hingga stabil dengan kehadiran Gunung Semeru menggambarkan pentingnya keseimbangan. Gunung Semeru, yang dipindahkan dari India ke Jawa, menjadi simbol penancapan stabilitas duniawi. Perjalanan panjang pemindahan ini, yang meninggalkan jejak berupa gunung-gunung lain seperti Lawu, Kelud, dan Arjuna, juga mencerminkan proses penciptaan yang tidak instan.

Di masa kini, kisah ini dapat dimaknai sebagai metafora tentang pentingnya keseimbangan dalam hidup. Keseimbangan antara spiritualitas dan materialisme, serta harmoni antara manusia dan alam, menjadi pesan yang relevan di tengah tantangan modern seperti perubahan iklim dan krisis lingkungan.

Kitab ini menceritakan bagaimana Batara Brahma menciptakan laki-laki dan Batara Wisnu menciptakan perempuan, yang kemudian hidup berdampingan. Narasi ini menggarisbawahi konsep kesetaraan dan harmoni gender dalam tatanan masyarakat. Dalam pandangan Jawa, keseimbangan antara energi maskulin dan feminin diperlukan untuk menciptakan kehidupan yang selaras.

Budaya masa kini dapat belajar dari nilai ini untuk memperjuangkan kesetaraan gender dan kerja sama lintas peran dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini penting di tengah dinamika sosial modern yang terus mendorong pemberdayaan semua golongan.

Narasi tentang para dewa yang mengajarkan manusia membuat pakaian, rumah, berbicara, dan mempraktikkan etika, menegaskan peran budaya dalam membentuk peradaban. Setiap tokoh memiliki tugas khusus yang menunjukkan spesialisasi dan kolaborasi untuk membangun masyarakat yang beradab.

Kisah Empu Sujiwana, misalnya, yang menggunakan ibu jari kaki untuk mempertajam besi, menggambarkan kreativitas dan inovasi dalam bekerja. Di era modern, nilai-nilai ini dapat diterjemahkan sebagai pentingnya pendidikan dan penguasaan keterampilan untuk menciptakan masyarakat yang produktif dan berdaya saing.

Kitab Tantu Panggelaran menawarkan panduan moral yang bersifat universal. Nilai-nilai seperti kerja sama, penghormatan terhadap alam, kesetaraan, dan penguasaan ilmu pengetahuan tetap relevan dalam masyarakat modern. Di tengah tantangan globalisasi, kita dapat memetik pelajaran dari karya ini untuk menjaga jati diri dan nilai-nilai lokal yang menjadi identitas bangsa.

Budaya masa kini sering kali menghadapi tantangan berupa alienasi dari akar tradisional. Oleh karena itu, memahami kembali narasi-narasi dalam Tantu Panggelaran dapat menjadi upaya revitalisasi budaya. Melalui pengajaran dalam pendidikan formal maupun informal, kitab ini dapat dikenalkan kepada generasi muda sebagai bagian dari khazanah budaya Nusantara.

Kitab Tantu Panggelaran adalah sebuah warisan yang tidak hanya menyimpan cerita asal-usul, tetapi juga menjadi cerminan nilai-nilai universal yang terus relevan. Dalam perspektif budaya masa kini, kitab ini mengajarkan pentingnya keseimbangan, harmoni, kerja sama, dan inovasi.

Dengan menggali maknanya lebih dalam, kita tidak hanya melestarikan warisan leluhur tetapi juga menjadikan nilai-nilai tersebut sebagai panduan untuk menghadapi tantangan zaman. Menghidupkan kembali esensi Tantu Panggelaran berarti menjembatani masa lalu dengan masa kini, membangun peradaban yang tidak hanya maju secara material tetapi juga kaya akan nilai-nilai luhur.[red]

iklan

Pewarta : Redaksi Istana

Gambar Gravatar
Deskripsi tentang penulis berita di sini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *