Meski Hujan Pengamatan Gerhana Bulan Penumbra diObservatorium UIN Walisongo Berjalan Lancar

oleh
iklan

KOTA SEMARANG – Pengamatan fenomena alam gerhana bulan penumbra diObservatorium Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Kota Semarang berjalan dengan baik dan lancar, Meski diawal cuaca agak kurang mendukung dengan adanya hujan disertai kabut.

Diketahui wilayah kota Semarang pada, Jum’at (5/5/2023) mulai pukul 17.00 Waktu Indonesia bagian barat (WIB) sempat diguyur hujan gerimis hingga pukul 00.23 WIB yang juga masuk fase puncak gerhana bulan penumbra itu.

Dikutip dari pemberitaan sebelumnya dari keterangan M. Ihtirozun Ni’am Koordinator Observatorium Planetarium UIN Walisongo diketahui awal kontak penumbra terjadi pada pukul 22.14 WIB dan memasuki puncak pada pukul 00.23 WIB.

“Sekedar info, Awal kontak penumbra : 22.14, Puncak : 00.23, Akhir : 2.32 (hari setelahnya),”tutupnya pada pesan singkat melalui WhatsApp.

Pengamatan dimulai pada pukul 00.23 setelah team memastikan kondisi cuaca sudah tidak hujan guna untuk menjaga peralatan yang digunakan aman dari air hujan.

Dalam keterangan tambahannya Koordinator Observatorium UIN Walisongo itu juga mengungkapkan bahwa pada momen gerhana bulan penumbra kali ini cuaca masih bersahabat serta team bisa melakukan pengamatan secara langsung fenomena alam tersebut.

“Alhamdulillah kondisi cuaca masih bersahabat sehingga kita bisa melakukan pengamatan secara langsung gerhana bulan penumbra di Observatorium UIN Walisongo,”imbuhnya.

Sebagai informasi Gerhana Bulan Penumbra adalah ketika posisi Bulan, Matahari, dan Bumi sejajar. Hal ini akan membuat Bulan hanya akan masuk ke bayangan penumbra Bumi. Sehingga jika diamati dengan kasat mata masyarakat awam kurang akan bisa mengamati perbedaannya mengingat pada fenomena penumbra hannya terlihat samar.

Selanjutnya Afan salah seorang mahasiswa Jurusan Falak UIN Walisongo juga menyampaikan rasa sukurnya karena pada malam hari ini team Observatorium UIN Walisongo Berhasil melakukan pengamatan gerhana bulan penumbra.

“Alhamdulillah berhasil observasi gerhana bulan penumbra malam ini,”ungkap mahasiswa asal Wonosobo itu.

Pada pengamatan gerhana bulan penumbra malam ini terdapat momen yang sangat istimewa mengingat Observatorium Planetarium UIN Walisongo Kota Semarang juga kedatangan Pakar Ilmu Falak dari salah satu pesantren diKabupaten Kediri Jawa Timur Kiyai Ali Mustofa.

Sebagai informasi akhir tambahan fenomena gerhana juga akan kembali bisa dilihat masyarakat Indonesia pada khususnya dari kutipan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Diantaranya Gerhana Matahari Cincin (GMC) 14 Oktober 2023 yang tidak dapat diamati dari Indonesia, dan Gerhana Bulan Sebagian (GBS) 29 Oktober 2023 yang dapat diamati dari Indonesia.(den/red)

Pewarta : Mas Raden

Gambar Gravatar
Tulis Deskripsi tentang anda disini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *