Moment Bulan Kemerdekaan, PCTA Indonesia Bakal Gelar Seminar Telaah Hari Berdirinya NKRI

oleh
iklan

Kota Semarang – Moment bulan kemerdekaan Indonesia mendorong organisasi kebangsaan Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia Yang Dijiwai Manunggalnya Keimanan dan Kemanusiaan untuk menggelar seminar kebangsaan bertajuk “Pelurusan sejarah Kemerdekaan Bangsa Indonesia 17 Agustus 1945 dan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia 18 Agustus 1945 Menuju Taubat Nasional”

Gelaran dengan ikhtiar untuk meluruskan sejarah ini dilaksanakan diGedung Juang 45 Jl. Pemuda No. 163 Kota Semarang. Sabtu (10/08/2024) besok.

Menghadirkan tiga nara sumber, Ir. Edi Setiawan, SE, M.Si (DPP PCTA Indonesia), R.M. Kusuma Hartana. S (Ketua Harian Situs Persada Soekarno Kediri) dan Prof. Dr. Imam Yahya, M.Ag (Guru Besar UIN Walisongo Semarang). Acara seminar kebangsaan ini akan dibawakan oleh Drs. Ismu Syamsuddin selaku moderator tunggal.

Achmad Asy’ari Ketua DPD PCTA Indonesia Jawa Tengah yang juga panitia penyelenggara seminar mengatakan bahwa perjuangan meluruskan pemahaman ini sudah dilakukan selama bertahun-tahun dan tahun ini digelar seminar terbuka untuk umum baik secara langsung dan daring.

“Seminar ini terbuka untuk umum dan juga akan kami siarkan secara live. Jadi semua yang mengikuti bisa ikut memberikan pertanyaan, saran dan masukan. Khususnya terkait tema yang sedang kami usung ini,”ungkapnya.

Lebih lanjut dirinya menceritakan bahwa perjuangan menggali dan pengkajian terkait sejarah Kemerdekaan Bangsa Indonesia ini telah dilakukan sejak tahun 2010 silam hingga kini.

“Sejak 2010, sudah 14 tahun kami terus berupaya untuk menggali dan mengkaji perihal sejarah kemerdekaan bangsa dan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebab berdasarkan Teks Proklamasi bahwa pada tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia baru memproklamirkan Kemerdekaannya, kemudian berdasarkan fakta sejarah PPKI tanggal 18 Agustus 1945 baru terbentuklah Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan disahkannya Pembukaan UUD 1945, dipilihnya Ir. Soekarno dan Drs. Moch Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden sekaligus terbentuknya Komite Nasional Indonesia. Sah negara baru berdiri dan semua ini ada dokumennya. Nah, kajian inilah yang besok akan kita bedah dan perdalam lagi,”lanjut Asyari.

Sementara Ketua DPP PCTA Indonesia I Dewa Nyoman S Hartana mengatakan semula seminar kebangsaan ini akan menghadirkan Prof. Dr. Anhar Gonggong selaku sejarawan nasional Indonesia.

“Sebenarnya kami bersama tim sudah menghadap Bapak Professor Anhar Gongong bershillaturrohmi dan memohon beliau berkenan menjadi nara sumber utama, namun karena beliau sudah ada jadwal lain, kami akan mengagendakan waktu yang tepat,” aku I Dewa Nyoman.

Dan, menurut I Dewa Nyoman, dalam shillaturrohmi itu, Prof. Anhar juga menegaskan dengan penjelasan yang sama, bahwa 17 Agustus 1945 adalah Proklamasi Kemerdekaan Bangsa dan 18 Agustus 1945.

“Sebagai sejarawan nasional, kita kan sudah tahu bahwa diberbagai media beliau sering menegaskan bahwa tanggal 17 Agustus adalah Proklamasi Kemerdekaan Bangsa dan baru pada tanggal 18 Agustus terbentukkan Negara Republik Indonesia. Kemarin waktu kami menghadap beliau juga kembali menegaskan itu,”papar I Dewa Nyoman.

I Dewa Nyoman juga menambahkan bahwa dirinya meminta do’a restu agar terlaksananya seminar ini dapat membawa dampak positif yang besar bagi bangsa Indonesia.

“Kami mohon doa restu semoga seminar ini sukses dan membawa manfaat untuk penyadaran sejarah bangsa kita,”tambah Pak Nyoman sapaan karib I Dewa Nyoman S Hartana.

Sementara Ketua Harian Situs Persada Soekarno Kediri salah satu Nara sumber turut menegaskan terkait pentingnya pemahaman sejarah bagi generasi bangsa.

“Menurut saya memahami sejarah dengan benar itu penting, sebagaimana pesan Bapak Bangsa kita. Jas Merah, jangan sekali-kali meninggalkan sejarah, jangan sekali-kali melupakan sejarah. Coba kalau sekarang anak-anak generasi bangsa ini kita tanya. Kapan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia, jawabnya rata-rata pasti tanggal 17 Agustus 1945, kan begitu. Bukankah ini jawaban yang kurang tepat. 17 Agustus adalah Hari Kemerdekaan dan 18 Agustus Hari Berdirinya NKRI. Untuk itu seminar ini bagus dan penting sekali, terlebih diselenggarakan dibulan kemerdekaan,”ujar R.M. Kusuma Hartana.

Seminar kebangsaan di Gedung Juang 45 ini juga mengundang Pj. Gubernur Jawa Tengah, Wali Kota Semarang, Bakesbangpol, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Sosial, tokoh masyarakat, akademisi, mahasiswa dan pelajar.[den/red]

iklan

Pewarta : Mas Raden

Gambar Gravatar
Tulis Deskripsi tentang anda disini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *