Muhammadiyah Dukung Polri Lakukan Reformasi Institusi Sesuai UU No 2 Tahun 2002

oleh
iklan

JAKARTA — Beberapa kasus yang menimpa Kepolisian Republik Indonesia (Polri) lewat perbuatan kriminal para petingginya seperti Ferdy Sambo hingga Teddy Minahasa mencoreng citra institusi.

Akan tetapi, Polri diketahui berusaha memulihkan namanya. Pasca vonis mati kepada Sambo, Survei Indikator periode Februari 2023 mencatat ada kenaikan kembali kepercayaan publik terhadap Polri di atas 70%.

Secara objektif, Pimpinan Pusat Muhammadiyah pun memberi dukungan pada Polri untuk terus memperbaiki dan memulihkan citranya pasca serangkaian kasus tersebut.

“Kami mengapresiasi segala bentuk reformasi di tubuh polri menuju ke arah polri yang lebih baik apapun bentuknya menuju kepada fungsi polri sesuai dengan UU No 2 tahun 2002, memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum dan memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat,” kata Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dadang Kahmad, Ahad (30/4/2023).

Senada dengan Dadang Kahmad, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah lainnya, Anwar Abbas menilai Kapolri telah bekerja profesional dalam menangani kasus Sambo maupun Teddy Minahasa. Menurutnya, Kapolri tidak mengintervensi proses penyelidikan, sehingga persidangan kasus ini tansparan dan apa adanya.

“Kalau ada dua petinggi Polri itu sampai dihukum mati, berarti memang Kapolri tidak mengintevensi dan menghalangi (pengungkapan) kasus ini. Ini kan hukuman maksimal,” ungkap Anwar.

Direktur Lingkar Madani, Ray Rangkuti mengatakan untuk melakukan refomasi di institusi Polri tidak bisa hanya dilakukan Kapolri seorang diri, melainkan harus dipimpin langsung oleh presiden sebagai dukungan politik.

Ray mengungkapkan, sekalipun Kapolri Listyo Sigit bekerja dengan baik dan memiliki komitmen melakukan reformasi Polri, namun itu saja tidak cukup. Jika  tidak di-back up keputusan politik, Kapolri akan kesulitan karena akan berhadapan dengan kekuatan internal yang tidak ingin melakukan perubahan.

“Jika hanya mengandalkan Kapolri, ya yang paling hebat mungkin kondisi seperti sekarang. Harus diakui Kapolri sekarang relatif jauh lebih baik dibanding sebelumnya. Kapolrinya sudah oke, tinggal bagaimana didukung dengan keputusan politik,” kata dia.(wh/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *