Pandangan Kyai Muchammad Muchtar Mu’thi Terkait Tasyawuf Keraton

oleh
Rombongan dari Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat saat tengah sowan dengan beliau Kyai Mucammad Muchtar Mu'thi di Hotel Yusro Jombang.
iklan

Kabupaten Jombang – Pagi itu rombongan dari Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang dipimpin oleh Kanjeng Pangeran (KP) Suharyawan Wandiro Joyonagoro dengan didampingi Pemimpin Redaksi media siber Portalistana.Id Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Samsul A Wijoyosukmo sampai diresto hotel Yusro Jombang yang berada diJalan Soekarno – Hatta No.25, Nglungge, Keplaksari, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Dalam pertemuan shilaturrokhim ini Kyai Muchammad Muchtar Mu’thi juga banyak membuka khasanah pengetahuan terkait keberadaan dan posisi kesinambungan antara tasyawuf Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dengan Tasyawuf yang ada dithoriqoh Shiddiqiyyah.

Rombongan disamput kopi nikmat khas hotel Yusro Jombang oleh salah seorang santri beliau Kyai Muchammad Muchtar Mu’thi, Bapak Sahuri asal Kabupaten Sidoarjo dan tak terlalu lama rombongan diterima dikamar khusus beliau Kyai Muchammad Muchtar Mu’thi tepat berada dilantai II Hotel Yusro bersama sang istri ibu Nyai Hj Shofwatul Ummah.

Pagi yang cerah tepat pada hari Minggu (26/5/2023) itu diruang kamar beliau Kyai Muchammad Muchtar Mu’thi yang juga tokoh tasawuf mursyid thoriqoh Shiddiqiyyah,  mengawali obrolan dengan santai dan penuh rasa persaudaraan antara Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dangan thoriqoh Shiddiqiyyah dibuka dengan cerita bagaimana dulu beliau Kyai Muchtar sapaan akrabnya juga sering berkunjung ke Surakarta.

Hal tersebut diungkapkan oleh Nyai Hj Shofwatul Ummah istri beliau Kyai Muchtar lantaran dulunya Nyai Hj Shofwatul Ummah memiliki usaha jual beli kain batik dan selalu belanja atau kulak an batik di Danar Hadi (toko batik atau konveksi terkenal diSurakarta), Selain bercerita tentang itu Nyai Hj Shofwatul Ummah juga banyak membuka bahwa Kyai Muchtar juga sering memaparkan sejarah ketua BPUPKI  Dr. KRT Radjiman Wedyodiningrat yang juga dokter karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

“Kiyai sering banyak menyebut dan menceritakan KRT Rajiman, ternyata kok bagian dari Keraton Surakarta,”ungkap Nyai Hj Shofwatul Ummah

Mendengar nama Dr. KRT Radjiman Wedyodiningrat disebut Kyai Muchtar pun juga menjelaskan darimana asal tokoh bangsawan Karaton Surakarta yang menjadi ketua BPUPKI.

“Rajiman itu dari walikukun nggiih,”sambung Kyai Muchtar.

Namun yang disayangkan dan harus menjadi PR kita bersama agar bagaimana generasi muda kita selalu mengingat Jati diri bangsa Indonesia, Lantaran kini banyak generasi sekarang tidak tau bagaimana sejarah Bangsa Indonesia ini bahkan cenderung melupakan.

“Generasi sakniki iku banyak yang tidak tau, generasi penikmat banyak yang tidak tau, sudah lupa,”sambung Bapak Jati diri bangsa Indonesia itu.

Perjuangan bangsa dan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia ini tentu juga tidak dapat dipisahkan dengan peran serta Karaton Kasunanan Surakarta, bahkan dalam diskusi ini Kyai Muchtar juga menyampaikan sebagai pengingat kita semua bahwa kita tidak boleh melupakan Karaton Kasunanan Surakarta HHadiningrat lantaran Keraton bagian penting dari perjuangan Bangsa Indonesia yang tidak dapat dilepaskan.

“Mboten oleh dilalikne (Karaton Kasunanan Surakarta), tidak bisa lepas,”Kata Kyai Muchtar menjawab pertannyaan Pemred Portalistana.Id.

Bahkan dalam keterangannya Kyai Muchtar juga banyak menjelaskan bagaimana tasyawuf Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Kyai Muchtar juga meminta agar kita bersama menjunjung tinggi hal positif yang terkandung didalamnya untuk turut bersama menegakkan Jati diri bangsa Indonesia menuju Indonesia Emas.

“Tasawuf nusantara (Keraton) ,  segala sesuatu yang positif harus kita junjung setinggi – tingginya, yang negative kita kubur sedalam – dalamnya, kalau itu kita amalkan beres Indonesia,”pinta Kyai Muchtar.

Ditandai dengan penyerahan surat dari Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat mengawali tanda tersambungnya Karaton Surakarta dengan beliau Kyai Muchtar sebagai penasehat bidang Jati diri bangsa untuk menegakkan jati diri bangsa Indonesia.

Obrolanpun berlanjut jauh lebih mendalam lantaran KP Wandiro dengan Kyai Muhtar juga banyak mendiskusikan nyambungnya ajaran Tasawuf Thoriqoh Shiddiqiyyah dengan Tasyawuf Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat melalui Serat Chentini karya pujangga tersohor Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang juga sempat disempurnakan pada edisi terakhirnya era Sri Susuhunan Pakubuwono V dengan diutusnya pujangga Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat untuk perki ke tanah Arab agar juga mempelajari ajaran Islam secara detail disana dan selanjutnya dituangkan didalam serat chentini.

“Alhamdulilah chentini masih ada dan eksis dikeraton Surakarta, Dulu ada 10 jilid besar, lengkap termasuk tasawuf Hidayah Jati, Hidayah Jati itu ajaran tingkat tinggi,”terang beliau Kyai Muchtar.

Kyai Muchtar juga menambahkan bahwa keberadaan tasyawuf Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dengan apa yang ada didalam tasyawuf thoriqoh Shiddiqiyyah itu memiliki nilai kesinambungan bahkan juga telah ada dan tertuang didalam hadist Kanjeng Nabi Muhammad. SAW.

“Tasawuf Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan Shiddiqqiyyah itu nyambung, “Iya nyambung banget dihadist njjih wonten,”imbuhnya dalam diskusi santai dikamar khusus beliau diHotel Yusro.

KP Wandiro menyapaikan jika Shiddiqiyyah mau mengadakan pengajian kebangsaan dan kautsaran PB 13 melalui KP Wandiro mempersilahkan digelar di Sasono Pagelaran Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan disambut oleh beliau Kyai Muchtar dengan menyebut nama PB XIII secara lengkap dengan menyinggung Sayyidin Panotogomo atau sebagai peñata agama juga sebagai penekanannya oleh Kyai Muchtar.

“Panotogomo utowo Panetep, Dulu saya sering membaca buku primbon tinggalan abah saya ada menyebutkan Sayyidin Panotogomo, termasuk ada Syekh Sayyid Sulaiman itu juga orang kraton,”ungkap beliau Kyai Muchtar.

Disisi akhir Kyai Muctar selepas memberikan amalan khusus untuk sentono dalem Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang turut hadir dalam ruangan itu beliau juga menitipkan salam untuk SISKS. Pakubuwono XIII raja Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

“Sampaikan salam saya untuk Sri Susuhunan Pakubuwono XIII,”pungkas Kyai Muchammad Muchtar Mu’thi.[den/red]

Pewarta : Mas Raden

Gambar Gravatar
Tulis Deskripsi tentang anda disini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *