Sukur Sebut Sukemi Layak Dapat Piala Juara 1 Gagal Bangun Ekonomi Bojonegoro.

oleh
iklan

BOJONEGORO – Wakil ketua dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Bojonegoro, Sukur Priyanto mengapresiasi kinerja Kepala Perdagangan Kabupaten Bojonegoro, dalam pembangunan pasar dan ekonomi Bojonegoro, bahkan disebutnya layak mendapatkan piala juara 1 atas kinerjanya yang buruk dan dinilai gagal dalam membangun ekonomi Kota minyak itu.

Kamis (22/06/2023), Dalam keteranganya Sukur sapaan akrab Ketua DPC Partai Demokrat Bojonegoro itu mengatakan bahwa Sukemi Kepala Dinas (Kadin) Perdagangan itu layak diberi piala juara 1.

“Sukemi Kepala Perdagangan layak mendapatkan piala dan meraih juara 1 dalam kegagalan pembagunan pasar dan Ekonomi Bojonegoro yang semakin memburuk,”ungkapnya.

Sukur menilai ratusan uang rakyat Bojonegoro yang dikucurkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro untuk pembangunan pasar dinilai gagal total tidak memberikan dampak bagi masyarakat Bojonegoro bahkan banyak merugikan para pedagang.

“Lantaran ratusan milyar uang APBD Bojonegoro yang dikucurkan melalui dinas Perdagangan untuk membangun beberapa pasar di Bojonegoro gagal dilaksanakan,”sambung Sukur.

Lebih jelas Sukur memberikan contoh Seperti pembangunan pasar Banjarejo yang sekarang menjadi pasar Sundel bolong, pasar Sroyo, dan juga pasar Kedewan. Bahkan Sukemi sendiri tidak berusaha membantu para pedagang, bagaiman caranya untuk menarik pelangan.

“Ini adalah bukti nyata selama Sukemi menjadi kepala dinas Perdagangan Bojonegoro, tidak mempunyai program yang jelas, tidak mempunyai program yang matang, DED dan perencanaannya tidak dilakukan dengan baik. Sehingga pasar yang dibangun itu terkesan tidak layak ditempati pedagang maupun pembeli,”tambahnya.

Dengan adanya fakta kegagalan Sukur menegaskan dan mengajak masyarakat untuk bisa melakukan cek lapangan bahwa apa yang ia sampaikan suatu informasi yang bisa dilihat kebenarannya.

” Ini fakta lho bukan saya yang bicara. Kalau saya dianggap bohong lihat saja pasar-pasar yang tadi saya sebutkan,”ujar Sukur Priyanto kepada sejumlah awak media yang dilokasi.

Dalam pandangannya semestinya arah pembangunan pasar bisa membangun ekonomi masyarakat sehingga dengan adanya pasar masyarakat bisa tertolong dengan bertumbuhnya ekonomi masyarakat.

Fakta dilapangan terang Sukur banyak pasar setelah dibangun kondisinya semakin tidak jelas dan bahkan dinilai dalam perencanaan Dinas Perdagangan dibawah kepemimpinan Sukemi terkesan asal-asalan tanpa memperhitungkan dampak berkelanjutannya.

”Faktanya pasca ini dibangun kondisinya seperti ini. Artinya bahwa dinas perdagangan tidak tanggap, bahwa kita hidup di era modern, marak pasar online, banyaknya pasar modern. Kenapa membangun pasar tradisional yang seperti itu,”terang Sukur.

Sukur juga mempertegas, tidak ada upaya dari dinas perdagangan dalam rangka membuat pasar menjadi magnet bagi pembeli. Maka dari itu Sukur mengatakan bahwa Kepala Dinas Perdagangan pantas atau layak dalam meraih juara 1 dan penghargaan dalam kegagalan pembagunan pasar terutama Ekonomi rakyat Bojonegoro.

Disisi akhir Sukur mengatakan bahwa kegagalan pembangunan ekonomi di Kabupaten Bojonegoro itu bisa dilihat dari adanya data Badan Pusat Statistik (BPS) Bojonegoro bukan atas dasar opini pribadi semata.

” Ini yang bicara adalah data BPS bukan pak Sukur, kan seperti itu,”tutup Sukur.(Ciprut/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *