Tidak Ada Kompensasi Apapun Dari Koperasi Karep /Redriyeng Untuk Warga Yang Terdampak Asap Hitam Pekat

oleh
iklan

BOJONEGORO – Terkait dengan adanya asap hitam pekat yang muncul di cerobong asap Redriyeng yang berlokasi di jln Basuki Rahmat serta dipastikan menyebabkan pencemaran udara begini penjelasan Sekretaris Redriyeng (koperasi karep).

Widarko selaku Sekretaris Redriyeng (Koperasi Karep) menjelaskan, iya memang benar kemarin ada asap tebal hitam yang keluar dari cerobong asap. Dan kami pihak Redriyeng akan segera melakukan kajian lanjut/menindak secepatnya.

“Untuk sosialisasi memang belum pernah kami lakukan selama ini, tetapi kami akan segera melangkah ke arah situ, tambahnya.

Selasa (23/05/2023) Saat di singgung Terkait teguran dari DLH sudah 3x ia tidak mengetahui hal itu, dan adaya asap itu kan hari ini sudah ada penanganan dan nanti ya akan ada lanjut sosialisasi di masyarakat sekitar pabrik.

Lebih jelas ungkap widarko, jika bicara soal dampak memang dampaknya dari masalah tersebut sudah terlihat jelasnya, dan kami juga akan melakukan pemeberutahuan kepada masyarakat sekitar bahwa asap cerobong tersebut berencana akan didibuatkaalat baru lagi supaya nantik debu asal itu tidak terlalu pekat diatas.

“Saat di singgung Terkait melanggar aturan-aturan / Amdal koperasi karep (Redreyeng) menyangkal soal itu, hanya kurang kordinasi saja dan akan kami perbaiki semuanya. Bahkan saat di singgung adanya kompensasi apa aja yang sudah diberikan oleh koprasi karep terhadap warga, Widarto menjawab belum ada.

Untuk kompensasi sendiri buat warga luar belum ada, tetapi kompensasi terhadap pegawai Koprasi karep sudah banyak seperti, memberikan susu tiap harinya, memberikan uang kepada karyawan saat ada acara, jika ada orang meninggal kami juga datang dan memberikan yang duka.

“Widarko juga menjelaskan, kalau untuk masyarakat di luar memang belum pernah dilakukan karena tidak ada kelurahan terhadap warga, seperti warga sakit atau sesak nafas dan lainnya.

Dilokasi yang berbeda beberapa warga sekitar saat di konfirmasi adanya asap tebal itu menjelaskan, sering mbak terjadi tapi hari dan jam ya tidak bisa ditentukan. Dan bahkan baunya menyegarkan sekali sampai membuat sesak nafas.

“Dan untuk kompensasinya saja tidak ada, sosialisasi pun juga tidak pernah ada. Hal tersebut sangat menggangu pernapasan kasian untuk anak-anak, (ciprut/red)

iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *