JAKARTA,- Atas permintaan anggota parlemen GreenLeft Corinne Ellemeet. Pemerintah Belanda melalui Perdana Menterinya Mark Rutte pada tahun ini 2023 memenuhi pengakuan atas Kemerdekaan Bangsa Indonesia dengan tanpa syarat apapun.
Menanggapi hal tersebut Koordinator Penggerak Nasional Generasi Pancasila R.Samsul Arifin berharap Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) agar juga meminta hak atas aset intelektual seperti Kitab-kitab kuno, Prasasti karya buah pemikiran leluhur Bangsa Indonesia dimasa kerajaan untuk juga diminta kembali sebagai warisan keilmuan yang bisa diajarkan kembali.
“Yang jelas kami Generasi Pancasila sangat mengapresiasi atas iktikad baik Pemerintah Belanda yang secara resmi telah mengakui Kemerdekaan Bangsa Indonesia, Namun tidak hannya cukup disitu saja kami berharap Presiden Jokowi melalui Bu Menlu bisa memprioritaskan juga agar Pemerintah Belanda mengembalikan atas seluruh aset intelektual Bangsa Indonesia yang mereka bawa ke negaranya seperti kitab-kitab kuno, prasasti dan buah karya tulis para leluhur Bangsa Indonesia dimasa kerajaan terdahulu,”ungkapnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon WhatsApp pada, Jum’at (16/6/2023).
Lanjut Mas Raden sapaan akrab koordinator Penggerak Nasional Generasi Pancasila itu bahwa pihaknya masih sangat yakin banyak aset aset sejarah warisan leluhur Bangsa Indonesia itu masih tersimpan di Belanda, pihaknya berharap Pemerintah Indonesia bisa melakukan pengecekan secara penuh agar semua aset sejarah itu bisa kembali dan bisa diajarkan kepada generasi masa kini kembali.
“Kami memandang pemerintah Indonesia harus serius dan teliti mengawal kembalinya aset sejarah Bangsa Indonesia karena pasti masih banyak yang masih disana khususnya aset intelektual ini, Contoh Kitab Negarakertagama karya MPU Prapanca yang dulu pernah tersimpan disana meski akhirnya telah dikembalikan Pemerintah Belanda dulu,”lanjutnya.
Disisi akhir keterangannya Generasi Pancasila juga bakal berkirim surat kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang ditembuskan Menteri Luar Negeri agar juga diprioritaskan pengembalian aset sejarah khususnya aset intelektual agar dapat kembali kepangkuan Ibu Pertiwi.
“Kami rencananya Senin akan berkirim Surat untuk Presiden Republik Indonesia Jokowi dan juga Menteri Luar Negeri agar juga dikawal secara penuh pengembalian semua warisan sejarah yang masih di Belanda,”tutup Mas Raden.(Rico/red)
