Dari Keempat Tipologi Ahlus Sunnah, Di Mana Posisi Muhammadiyah?

oleh
iklan

YOGYAKARTA — Hamim Ilyas mengatakan bahwa Muhammadiyah dapat ditempatkan dalam golongan Ashaliyah yang Taqaddumiyah. Muhammadiyah adalah sebuah organisasi Islam yang didirikan pada tahun 1912 oleh KH. Ahmad Dahlan dengan tujuan untuk memurnikan dan modernisasi ajaran Islam, serta mengatasi tantangan-tantangan yang dihadapi oleh masyarakat Muslim Indonesia pada saat itu.

Dalam konteks tipologi Ahlus Sunnah, Hamim mengatakan bahwa Muhammadiyah dapat diidentifikasi sebagai bagian dari golongan Ashaliyah karena mereka menekankan otentisitas dalam pemahaman agama. Mereka berusaha untuk kembali kepada ajaran-ajaran Islam yang murni, seperti yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Hadis, tanpa banyak intervensi atau penafsiran yang berlebihan.

“Agama dalam pandangan Muhammadiyah adalah Islam sebagai agama yang fungsional. Maksudnya adalah Islam yang membawa pada rahmat dengan menghadirkan berbagai macam pelayanan sosial bagi kesejahteraan umat,” ucap Hamim dalam acara Seminar Kajian Buku Fikih Akbar dan Uṣūl al-Fiqh pada Ahad (01/10) di Kantor PWM DI Yogyakarta.

Selain itu, Muhammadiyah juga dapat diklasifikasikan sebagai golongan Taqaddumiyah karena mereka memiliki pandangan yang visioner dan membangun dalam pemahaman Islam. Muhammadiyah tidak hanya berfokus pada aspek ibadah, tetapi juga mencoba untuk merangkul perkembangan sosial, pendidikan, dan ekonomi masyarakat Muslim. Mereka memandang pentingnya memajukan masyarakat melalui pendidikan modern, pemberdayaan ekonomi, dan perubahan sosial yang positif sesuai dengan nilai-nilai Islam.

“Muhammadiyah menjadikan Islam sebagai agama yang fungsional. Makanya kita membangun rumah sakit, sekolah, perguruan tinggi, semua ini untuk menjadikan Islam sebagai rahmat. Rahmat ialah menghadirkan kehidupan yang baik atau hayah thayyibah,” terang Hamim.

Sebagai gerakan yang masuk dalam rumpun pemikiran Taqaddumiyah, Muhammadiyah berupaya menghadirkan solusi konkret untuk masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat Muslim dalam konteks kontemporer. Mereka tidak hanya melihat Islam sebagai agama ritual, tetapi juga sebagai pedoman untuk membangun masyarakat yang lebih baik, adil, dan berkeadilan.

Dengan demikian, Muhammadiyah adalah contoh yang bagus dari gerakan dalam golongan Ashaliyah yang Taqaddumiyah, yang menjunjung tinggi otentisitas Islam sambil merangkul pandangan yang visioner dan progresif dalam menjawab tantangan zaman.(WH/Red)

iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *