Ditengah Gonjang Ganjing Peta Politik 2024, Sosok Kiyai Said Cawapres Ideal

oleh
iklan

Oleh : Gus Aryo Singo Negoro (Aktivis Santri Asal Jawa Timur)

JAKARTA – Mesin partai politik sudah mulai dipanasi menuju pesta besar demokrasi Bangsa Indonesia pada pemilu 2024 mendatang.

Dalam pantauan penulis pada, Senin (4/4/2023).  Juga sudah ada partai politik yang secara terang terangan memulai mengenalkan calon presiden yang akan diusung pada pemilu 2024 diantaranya ada partai NasDem, Partai Demokrat dan Partai PKS secara jelas mengusung mantan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Selain itu juga ada yang masih tarik ulur meski rumah bersama telah dibangun yakni Partai PKB dan Partai Gerindra tengah berupaya sama sama ingin menjadi Calon Presidennya.

Namun diantara PKB dan Gerindra secara hitung kasat mata jelas Gerindra pemilik kursi terbanyak dan juga sosok Prabowo Subianto tentu lebih senior dari Muhaimin Iskandar.

Selain beberapa partai politik diatas tentu ada kelompok partai politik yang juga lebih dulu mendeklarasikan membentuk koalisi yang kini kita kenal Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) terdiri dari Partai Golkar, Partai PAN dan Partai PPP, Ketiga partai ini resmi lebih dahulu membentuk koalisi, Namun juga belum mempunyai sosok calon presiden yang bakal diusung atau mungkin saja masih dalam proses negosiasi politik.

Kalau dilihat dari kekuatan dan pengalaman dalam koalisi KIB peluang Ketua Umum Partai Golkar Erlangga Hartarto bisa sangat dimungkinkan kan menjadi sosok calon presiden yang bisa diusung koalisi tersebut.

Disisi akhir poros yang bisa dibilang tergolong santai dan memiliki calon presiden mulai dambaan partai dan dambaan rakyat ada sosok partai PDIP pimpinan “Ibu” Megawati Soekarnoputri.

Terlepas dari hiru pikuk peta calon presiden yang jelas kita bisa melihat pemilu 2024 mendatang akan bisa dipastikan memiliki kekuatan dan uforia luar biasa dahsyatnya dan bisa diindikasi gonjang ganjing politik yang luar biasa.

Jika tidak ada langkah taktis yang tepat perpecahan antar bangsa seperti hawa pemilu 2019 dulu bisa dipastikan bakal terulang kembali.

Bahkan hawa-hawa pengalaman pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta dengan usungan politik identitas juga berpotensi ada pada pemilu 2024 mendatang.

Namun dari uraian keresahan diatas jejak langkah pengalaman Presiden Jokowi dalam menyiapkan peta pertarungan yang damai pada pilpres 2019 bisa diulang dengan menghadirkan sosok tokoh religius dipertarungan pilpres 2024 mendatang.

Itu sudah terbukti dengan adanya hadirnya KH. Ma’ruf Amin menjadi cawapres Jokowi pada pemilu 2019 dan terbukti bisa meredam perpecahan antar umat dengan jargon pada waktu itu “manut kiyai” terus “gandulan sarung’e kiyai”.

Nah pada kontestasi pilpres 2024 mendatang dari kaca mata penulis yang paling idial adalah Prof. KH. Said Aqil Siroj sosok tokoh yang memiliki fanatisme cukup tinggi dikalangan Nahdliyyin arus bawah atau biasa disebut “NU Cultural”.

Selain pemikiran dan ketokohan yang sudah diakui banyak elemen tentu Kiyai Said sangat memiliki cukup rekam jejak untuk mendampingi Calon Presiden yang mempunyai spirit Nasionalisme tinggi dan tentu mampu menjadi pendingin pada potensi gelombang gonjang ganjing peta politik 2024 mendatang.

Duet Nasionalis Religius sudah terbukti mampu meredam suhu panas pada pengalaman pilpres 2019 yang telah dipraktikkan oleh Jokowi – Kiyai Ma’ruf.

Pengalaman dan ketokohan Kiyai Said yang secara dua periode memimpin PBNU tentu modal yang cukup untuk kita sebut sebagai Cawapres Ideal yang bisa digandeng, Selain itu konsep manut kiyai yang menjadi budaya tak tertulis di Indonesia juga tentu modal besar bagi Calon Presiden yang bakal bertarung pada kontestasi politik pada pilpres 2024 mendatang jika bisa bergadengan tangan dengan Kiyai Said.(lsn/red).

**)Penulis menggunakan nama anonim yang meminta untuk identitasnya dirahasiakan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *