Solusi Komprehensif, Satgas Muhammadiyah Kawal Evakuasi Warga Persyarikatan dari Sudan

oleh
iklan

JAKARTA – Pecahnya perang sipil di Sudan pada Sabtu pagi (15/4), direspon Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan bergerak cepat membentuk Satuan Tugas (satgas) untuk berkoordinasi dalam proses evakuasi seluruh warga Persyarikatan yang berada di sana. Termasuk mengevakuasi para pelajar yang terjebak di Sudan.

Anggota Satgas PP Muhammadiyah untuk Sudan, Yuli Mumpuni mengungkapkan ada 77 pelajar pria dan 52 pelajar perempuan asal Muhammadiyah yang telah terdata dan dievakuasi.

“Alhamdulillah yang 52 wanita semua sudah berada di Jeddah dan bahkan sebagian sekarang sudah ikut dalam kloter pertama yang masuk ke Jakarta hari ini masuk ke asrama haji. Sementara untuk yang pria, 77 pria masih ada sekitar 8 atau 10 anak kita termasuk Mas Rifan Aan Ketua PCIM Sudan masih berada di Port of Sudan. InsyaAllah hari ini akan berangkat ke Jeddah,” ungkapnya.

Bekerja sama dengan Kemlu RI, Kemenko PMK RI, Kemensos RI, KBRI Khartoum, KBRI Riyadh, KJRI Jeddah, termasuk pemerintah Arab Saudi, dilakukan dua skema evakuasi, yakni melalui jalur udara dan jalur laut.

“Pada saat pertama kali kloter (evakuasi) berangkat itu ada 850 (WNI) dari Khartoum, semuanya bisa masuk ke kapal laut yang kapasitasnya 2000. Berarti warga kita sudah banyak sekali dan itu adalah karena kebaikan Pemerintah Saudi. Yang kedua bisa naik pesawat juga dari Khartoum ada 110 jadi itu sudah luar biasa angka-angka dari teman-teman terus bertambah,” urainya.

Yuli Mumpuni juga mencatat evakuasi dilakukan kepada 19 kader Muhammadiyah Sudan yang tengah menjalankan umrah dan tidak bisa kembali ke Sudan. Atas koordinasi Kemlu RI dan PCIM Arab Saudi, mereka telah disediakan penginapan. Beberapa di antaranya telah pulang ke tanah air dan tinggal sementara di Asrama Haji.

Dengan tibanya ratusan warga Persyarikatan di tanah air, relawan tenaga kesehatan Muhammadiyah pun sigap bergerak. Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Pondok Kopi mengerahkan satu tim dokter ke asrama haji untuk memeriksa kesehatan WNI asal Sudan.

Mengingat jumlah logistik terbatas sampai tanggal 2 Mei, Yuli Mumpuni mengatakan bahwa relawan Muhammadiyah dari MDMC dan Lazismu juga berdatangan untuk memberikan pendampingan psikologis bagi anak-anak dan ibu hamil.

Segera Dipulangkan ke Daerah Masing-Masing

Lebih lanjut, Yuli mengatakan jika Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional (LHKI) PP Muhammadiyah telah mendata warga Persyarikatan asal Sudan yang tiba di tanah air berdasarkan kluster provinsi dan daerah asalnya.

“Kita sedang membahas kemungkinan mendapatkan dukungan dari universitas-universitas kita untuk meminjamkan bus kampus untuk membawa mereka. Sebab dari Kementerian Sosial atau Kementerian Perhubungan Darat tidak ada komitmen untuk mengantar sampai ke rumah. Jadi itu tanggung jawab kita InsyaAllah lah kita bisa,” jelas Yuli.

Dirinya berpesan kepada para keluarga untuk tidak cemas karena Pimpinan Pusat Muhammadiyah bergerak terus memastikan keamanan seluruh warganya yang berasal dari Sudan.

“Kita dari PP Muhammadiyah dalam kontak komunikasi yang tidak berhenti dengan teman-teman, baik yang masih di Sudan maupun yang sudah ada di Jeddah. Jadi percayalah bahwa PP Muhammadiyah memikirkan semuanya dan kepada teman-teman, enggak usah panik. Sabar, tawakal insyaAllah kita akan menyelesaikan dengan baik,” kata Yuli.

Bagaimana Masa Depan Pelajar Muhammadiyah asal Sudan?

Terkait buramnya masa depan pendidikan para pelajar Muhammadiyah asal Sudan, Yuli Mumpuni mengatakan jika LHKI PP Muhammadiyah dan Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah akan berkoordinasi merumuskan alternatif baru.

Diharapkan para mahasiswa dari S1 sampai S3 yang baru pulang ke tanah air itu untuk disalurkan ke beberapa Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM).

“Nah bagaimana nanti prosesnya? hari kedua kita akan mulai melihat karena hari ini masih tanggap darurat dalam arti tanggap darurat ya,” pungkasnya.(WH/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *