Diundang Dirsosbud Baintelkam Mabespolri, Gen Pancasila Akan Sampaikan Hal Berikut

oleh
iklan

KOTA SEMARANG,- Telah terjadwalkan jajaran Penggerak Nasional Generasi Pancasila bakal hadir pada undangan Direktur Sosial Budaya Badan Intelejen Keamanan Polri (Baintelkam Mabespolri) Brigjend Polisi Arif Rahman yang rencananya dilaksanakan besok pada hari Selasa tanggal 13 Juni 2023 diKantor Baintelkam Mabespolri Jalan Trunojoyo Jakarta Selatan.

Dijelaskan oleh Raden Samsul Arifin Ketua Umum Penggerak Nasional Generasi Pancasila bahwa dalam pertemuan tersebut generasi Pancasila akan banyak membahas persoalan ancaman lunturnya identitas ideologi jati diri Bangsa Indonesia dikalangan generasi Melenial dan terkhusus Generasi Z.

Dijelaskan bahwa hari ini Indonesia telah memasuki adanya bonus demografi dengan potensi jumlah generasi Millenial dan generasi Z menduduki posisi teratas diantara generasi X, Baby Boomer dan pre Boomer jika dilihat dari data yang dilansir oleh KPU RI untuk pemilu 2024.

“Tantangan kita kali ini sungguh sangat besar jika kita melihat data dari KPU RI ya terkait jumlah pemilih kita besok pada pemilu 2024 akan didominasi oleh Milenial dan gen Z, dari total pemilih 205.853.518 itu 56,39% (116.082.238 pemilih) milenial dan gen Z maka pertanyaannya apakah persiapan kita untuk mengawal mereka sebagai penerus perjuangan bangsa ini,”ungkap Mas Raden sapaan akrab Ketua Umum Generasi Pancasila itu saat dikonfirmasi awak media melalui sambungan telepon WhatsApp, Jum’at (9/6/2023).

Disamping hal itu juga disampaikan terkait hasil surve yang dirilis oleh Setara Institut bersama Infid pada Juni 2023 ini terjadi temuan data yang sangat mengejutkan dimana dalam hasil surve tersebut dijelaskan adanya temuan terkait syariat Islam sebagai landasan bernegara, juga didukung
oleh 56,3% responden. Oleh karenanya, dukungan terhadap persepsi bahwa Pancasila sebagai bukan ideologi yang permanen, artinya bisa diganti, juga sangat besar yakni 83,3% responden.

“Beberapa hari lalu Setara Institut bersama Infid merilis hasil surve nya dengan koresponden para pelajar kalangan SMA sederajat yang masuk kategori gen Z, hasilnya cukup membuat kami prihatin mengingat terdapat 83,3% pelajar berpersepsi bahwa Pancasila sebagai ideologi itu bisa diganti. Ini kami fikir persoalan yang sangat serius untuk kita cegah dan edukasi generasi muda kita tentunya,”terangnya.

Selain hal tersebut diatas kecenderungan gen Z juga terdapat 20,2% pelajar menyatakan tidak bisa menahan diri atau cenderung akan melakukan kekerasan dalam merespons penghinaan
terhadap agama yang dianut.

“Kami melihat potensi tantangan kedepan untuk menuju Indonesia Emas itu akan sukses jika kita bisa memastikan generasi mudanya tetap berpegang pada nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi dan wajib kembali dan berpegang pada Jati Diri Bangsa Indonesia. Tak hannya itu tantangan kita kalau dilihat sebagian remaja pada kategori intoleran pasif juga bertransformasi
menjadi intoleran aktif, sebagaimana digambarkan dari angka 2,4% di tahun
2016 menjadi 5% di tahun 2023. Demikian juga pada kategori terpapar,
mengalami peningkatan dari 0,3% menjadi 0,6%,”imbuh Mas Raden.

Dijelaskan pula terjadinya atau faktor yang mempengaruhi sikap toleran atau Intoleran pada remaja dikarenakan kurangnya pemahaman wawasan kebangsaan intensitas penggunaan sosial media, aktivitas keseharian
responden, sikap keagamaan dan kondisi sosial ekonomi

Dengan adanya pertemuan antara Direktur Sosial Budaya Badan Intelejen Keamanan Polri dengan Penggerak Nasional Generasi Pancasila diharapkan bisa berkolaborasi untuk melakukan pengawalan dan pencegahan terjadinya degradasi moral generasi muda serta untuk memastikan agar generasi muda tetap pada Jati Diri Bangsa Indonesia dengan terus berpegang serta mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupannya.

“Kami berharap dari pertemuan ini bisa menghasilkan sebuah kolaborasi berkelanjutan antara Mabespolri dengan Penggerak Nasional Generasi Pancasila untuk mengawal generasi muda kedepan pintu Indonesia Emas, Indonesia Jaya dan Indonesia Raya,”tutup Mas Raden.(lsn/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *