Muhadjir Optimis Kekuatan Ekonomi Muhammadiyah Akan Semakin Terealisasi

oleh
iklan

PONTIANAK – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah ingin guru-guru Muhammadiyah memiliki rumah, jangan sampai guru Muhammadiyah yang sudah pensiun tapi terlantar tidak memiliki tempat tinggal.

Demikian disampaikan oleh Ketua PP Muhammadiyah, Muhadjir Effendy dalam Stadium General Tanwir I Nasyiatul Aisyiyah pada Sabtu (13/1) di Pontianak. Muhadjir menekan jangan sampai menelantarkan guru-guru Muhammadiyah.

“Jangan sampai ada guru Muhammadiyah, bahkan sampai pensiun tidak memiliki rumah,” tutur Muhadjir.

Skema pengadaan rumah bagi guru-guru Muhammadiyah melalui kredit lunak yang dikoordinasi oleh Majelis Ekonomi Bisnis dan Pariwisata (MEBP) PP Muhammadiyah. Muhadjir berharap gerakan ini mendapat dukungan dari Lazismu, atau dari stakeholder lainnya.

Menggali kekuatan ekonomi Muhammadiyah, Muhadjir juga ingin membuka jaringan retail di bawah payung Persyarikatan Muhammadiyah. Melalui luasnya jaringan Muhammadiyah yang tersebar di seluruh Indonesia, dia yakin kekuatan ekonomi Muhammadiyah akan terealisasi.

“Kuncinya retail itu kan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dan itu akan disuplai oleh majelis ekonomi pusat, saya rasa kita bisa, dan itu mimpi saya ke depan,” katanya.

Muhadjir mengungkapkan, mulai Bulan Maret 2024, Muhammadiyah sudah mulai memproduksi infus untuk memenuhi kebutuhan Rumah Sakit Muhammadiyah-’Aisyiyah (RSMA). Jika dikalkulasikan infus produksi MEBP ini akan lebih murah 30 sampai 40 persen dari harga pasaran.

“Mulai maret nanti rumah sakit Muhammadiyah ini akan menggunakan infus produksi dari Muhammadiyah sendiri,” ungkap Muhadjir.

Saat ini, MEBP PP Muhammadiyah akan menggandeng stakeholder untuk mendistribusikan infus, dan obat-obatan ke RSMA. Termasuk pengadaan obat, MEBP berencana akan membangun jaringan produksi obat-obatan yang akan digunakan oleh rumah-rumah sakit Muhammadiyah.

Namun demikian, Muhadjir menyadari bahwa tidak mudah menembus pasar infus dan obat-obatan di Indonesia, bahkan di RMSA. Oleh karena itu, dia meminta dukungan dari kalangan muda untuk menggerakkan bisnis di bidang kesehatan ini.

Semua gerakan ini diharapkan menjadi momentum untuk kebangkitan kaum muda Muhammadiyah, khususnya kader-kader Nasyiah harus bergerak di bidang ini. Sebab tidak semua kader harus masuk dalam arena politik, sebab harus ada yang mengurusi bisnis.(WH/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *